Tak seperti hovercraft militer pada umumnya, korvet hoverborne (kapal yang memiliki bantalan udara seperti hovercraft dan lambung ganda seperti katamaran) berpeluru kendali kelas Bora tidak dirancang untuk mengangkut pasukan amfibi, melainkan untuk berperang. Dipersenjatai dengan rudal jelajah antikapal Moskit, kapal perang ini melindungi perbatasan selatan Rusia dan Laut Hitam.
Slavir 9 adalah hovercraft pengubah bentuk universal. Dalam hitungan menit, hovercraft ini dapat dengan mudah diubah dari kapal dua kursi menjadi 12 kursi.
Proyek 12061 “Murena” dapat mengangkut tank, dua kendaraan tempur infanteri, atau 140 pasukan amfibi. Selain di Rusia, “Murena” juga tengah aktif bertugas dalam layanan militer Korea Selatan.
Dengan biaya perawatan yang rendah, hovercraft Irbis dapat beroperasi tanpa pengisian bahan bakar selama hampir 24 jam. Tak heran, irbis telah digunakan di Arktik dan Amerika Latin.
Dengan panjang 57 meter, Proyek 12322 “Zubr” merupakan hovercraft terbesar di dunia. Tak hanya mampu membawa sebatalion marinir ke pantai musuh, “Zubr” juga dapat memberikan bantuan serangan dengan peluncur Ogon 140 mm dan sistem senjata jarak dekat AK-630.
Hovercraft XG-8 yang baru dapat digunakan baik untuk kebutuhan sipil maupun militer. Kapal ini dapat digunakan untuk memancing, berburu, serta misi patroli perbatasan.
Sementara “Zubr” adalah juara di antara hovercraft militer, Hivus-48 adalah yang terbaik di antara hovercraft sipil. Dengan panjang 19 meter dan mampu mengangkut hingga 48 penumpang, Hivus-48 adalah hovercraft sipil terbesar di Rusia dan salah satu yang terbesar di dunia.
Kehadiran Rusia sebagai kekuatan militer akan berdampak dalam mengurangi konflik di dunia. Setujukah Anda? Bacalah selengkapnya!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda