Modernisasi kendaraan tempur infanteri BMP-2M akan selesai pada akhir tahun ini. Modul tempur Berezhok akan dipasang pada kendaraan infanteri dari era Soviet tersebut supaya tak kalah saing dengan monster-monster lapis baja modern di medan perang.
Modernisasi BMP-2M terutama terletak pada sistem kontrol penembakannya. Kelak, seluruh fungsi pencarian dan penguncian target akan diambil alih oleh komputer. Sementara, keputusan untuk melepaskan tembakan berada di bawah kendali si operator.
Selain itu, BMP-2M terbaru akan memiliki dua peluncur rudal antitank Kornet. Dengan demikian, kendaraan infateri tersebut mampu menghancurkan kendaraan lapis baja musuh pada jarak hingga lima kilometer.
BMP-2M juga akan dilengkapi modul tempur Berezhok sehingga akan melipatgandakan kemampuan tempurnya, menurut pengembang.
Turet senjata pada kendaraan tempur ini merupakan peningkatan besar bagi meriam BMP-2. Tak seperti pada model sebelumnya, turet itu kini memiliki fitur sistem kontrol penembakan otomatis yang mampu beroperasi sepanjang waktu baik dalam kondisi dingin, hujan lebat, maupun badai salju.
Selain itu, BMP-2M memiliki meriam kaliber otomatis 30 mm (seperti yang dipasang pada pesawat pencegat), serta peluncur granat otomatis AG-30, yang, ditambah dengan empat rudal antitank Kornet, memungkinkan alat berat ini berhadapan dengan target lapis baja berat pada kisaran hingga sepuluh kilometer.
Sebuah komisi pada Kementerian Pertahanan Rusia kini tengah mempertimbangkan opsi untuk merobotisasi kendaraan tempur infanteri Soviet BMP. Yang paling menjanjikan adalah varian dengan modul tempur tanpa awak AU-220M 57 mm.
Menurut narasumber Russia Beyond di kompleks industri militer Rusia, varian tersebut akan mengubah BMP menjadi “turet beroda” otomatis dan sekaligus kendaraan garis depan utama.
“Pabrikan senjata itu kini sedang menguji meriam dan proyektil 57 mm. Sebagai contoh, modul tempur AU-220M menambah kecepatan tembak mesin itu hingga 80 putaran per menit dan jangkauan hingga 12 km,” kata sang narasumber kepada Russia Beyond.
Teknologi robotisasi modern memungkinkan para pembuat senjata membuat jenis amunisi baru untuk senjata kaliber 57 mm.
“Mesin ini kelak mampu memuntahkan sepuluh peluru ke arah target menggunakan mekanisme yang dikendalikan dari jarak jauh dan, sesuai perintah, meledakkan semuanya sekaligus. Serangkaian proyektil yang bisa bermanuver (mampu menyesuaikan lintasan terbangnya menuju target -red.) juga akan digunakan,” tambahnya.
Sebagaimana tank T-14 Armata, modul ini dirancang untuk beroperasi tanpa awak. Dengan demikian, para awak akan tetap berada di bagian kendaraan yang paling aman dan melancarkan tembakan melalui layar komputer.
Kendaraan tempur ini tak hanya mampu menembak dalam keadaan diam, tetapi juga saat bergerak dan bahkan di dalam air. Berkat modul yang sepenuhnya dikendalikan dari jarak jauh, para awak bisa mengendalikan kendaraan tersebut dengan joystick dan berperang sambil duduk menatap monitor komputer di area yang paling terlindungi.
Rusia tengah mengembangkan kendaraan pengintai dengan pengendali jarak jauh yang dapat menemukan dan menjinakkan ranjau. Bacalah selengkapnya!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda