Suatu pagi, Anda terbangun dan merasa tak tahan lagi dan rutinitas perkantoran. Jadi, Anda memutuskan untuk mengubah hidup Anda secara drastis: Anda masuk militer. Namun, Anda tak hanya sekadar mengikuti program wajib militer, tetapi elite marinir atau udara.
Jadi apa yang harus Anda lakukan untuk menggapai cita-cita ini?
Yang paling penting, untuk menjadi anggota unit pasukan elite mana pun, Anda harus sangat sehat dan bugar. Mulai dari detak jantung hingga lutut Anda, semuanya harus dalam kondisi sempurna supaya bisa bersaing dengan para perwira-perwira terbaik untuk mendapatkan posisi di unit-unit elite Pasukan Operasi Khusus yang melakukan operasi antiteror di Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.
Baret merah adalah simbol prajurit elite Pasukan Operasi Khusus di Rusia. Hak untuk mengenakan baret itu betul-betul didapt melalui cucuran darah dan keringat. Merekalah orang-orang yang paling pertama dikirim ke zona perang untuk misi antiteroris di dalam dan di luar negeri.
Mereka yang menginginkan baret ini harus melewati tiga tes melelahkan berturut-turut tanpa waktu pemulihan di antara keduanya.
Yang pertama adalah lari lintas alam sepanjang sepuluh kilometer sambil menyandang ransel seberat 27 kg, senapan AK-74M, dan sebotol air di sabuk. Pada tantangan ini, Anda harus mengatasi berbagai rintangan darat dan air dengan mengenakan perlengkapan pertempuran yang lengkap, menghemat tenaga untuk menyelesaikan latihan menembak di lapangan tembak, dan akhirnya, bertarung selama sepuluh menit tanpa henti dengan tiga instruktur Pasukan Operasi Khusus yang berpengalaman.
Tahap lari lintas alam akan melewati rawa-rawa, sungai, dan hutan di antah-berantah. Anda akan dibawa bersama seratus kandidat lainnya dan sejumlah tentara profesional yang akan melemparkan granat pelatihan langsung ke arah Anda dan menembak tanah di sekeliling Anda untuk menguji karakter dan mencari tahu apakah Anda dapat menyelesaikan tugas di medan perang sungguhan atau tidak.
Orang-orang “sadis” ini akan berlari di samping Anda, memaki, dan meneriaki Anda. Mereka juga akan membisiki Anda dengan kalimat-kalimat, seperti, “Sudahlah, Anda tidak membutuhkannya!”; “Menyerahlah!”; “Sudahlah, menyerah saja dan Anda akan dibawa kembali ke kota ke tempat tidur Anda yang hangat!”; dsb. Tekanan psikologis adalah salah satu bagian penting dari pelatihan Pasukan Operasi Khusus di seluruh dunia yang harus dilewati jika Anda benar-benar ingin menjadi salah satu pria paling tangguh di muka Bumi.
Setelah menyelesaikan tugas ini, si kandidat harus langsung pergi ke lapangan tembak dengan senapan AK yang ia tenteng di sepanjang hutan dan menembak sejumlah target. Kunci pada tahap ini terletak pada tahap pertama — pastikan senapan Anda tetap bersih setelah melalui rawa-rawa dan hutan dan siap untuk menembak musuh. Jadi, jika senapan Anda perlu dibersihkan — Anda keluar.
Namun, jika senapan Anda bersih tanpa cela dan Anda berhasil menembak semua target yang ditentukan, Anda dibawa ke tahap terakhir — dan yang paling sulit: sesi pertarungan ala MMA selama sepuluh menit.
Percayalah, ini adalah bagian tersulit dari seluruh tes seleksi yang dijalankan selama satu hari penuh ini. Begitu Anda harus memasuki ring, Anda mungkin akan pingsan setelah tantangan yang melelahkan dan penuh tekanan mulai dari berlari lintas alam dan menembak.
Di sini, Anda harus menghadapi tiga petarung profesional satu demi satu di dalam ring. Anda harus bertarung selama sepuluh menit berturut-turut tanpa rehat untuk memulihkan tenaga. Ketiga orang ini betul-betul siap mengalahkan Anda! Jadi, patah tulang dan KO adalah bagian tak terhindarkan dalam tahap ini.
Jika Anda berhasil menahan ini semua dan mampu berdiri di atas kedua kaki sendiri hingga akhir menit kesepuluh, Anda dianugerahi baret merah dan menjadi anggota “klub” elite Pasukan Operasi Khusus.
Jika Anda gagal pada tahap mana pun, Anda hanya boleh mencoba sekali lagi pada tahun berikutnya.
Pasukan SAS punya moto, “Siapa yang berani, dialah yang menang”. Pada hari pertama perekrutan, para instruktur akan menemui para kandidat dan mengatakan, “Kami tidak akan memilih yang terbaik dari kalian semua. Kami akan menguji dan membunuh kalian. Mereka yang selamat akan melanjutkan pendidikan mereka.”
Seluruh kandidat kemudian dibawa ke pangkalan militer rahasia. Ujian mereka dimulai tepat pada tengah malam. Mereka dibangunkan dan dilempar ke belakang truk, yang membawa mereka ke tempat yang tak dikenal dan membuang mereka di sana.
Mereka tidak tahu di mana mereka berada. Tidak ada peta dan tidak ada yang membimbing mereka — hanya seratus prajurit infanteri dan polisi dengan anjing yang mengejar mereka. Peralatan mereka juga mencakup ransel seberat 27 kg, senapan, dan sebotol air. Mereka harus kembali ke markas dalam waktu kurang dari 20 jam dan tidak boleh ketahuan.
Oh, dan penduduk setempat di daerah tersebut diperintahkan untuk melapor ke kantor polisi setempat jika melihat “orang asing”. Ta heran, “maraton” sejauh 64 km ini disebut Endurance (Ketahanan).
Setelah para kandidat berhasil kembali ke markas, mereka harus segera menyelesaikan lari sejauh enam kilometer lagi dalam waktu 30 menit.
Para kandidat harus membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dalam keadaan apa pun. Ketika Anda akhirnya tertangkap, para petugas akan membawa Anda untuk diinterogasi.
Mereka tidak akan mematahkan jari-jari Anda atau meletakkan jarum di bawah kuku Anda, tetapi mereka pasti bisa mengikat Anda ke kursi dan memukuli Anda sampai nyali Anda ciut dan mengungkapkan informasi yang mereka inginkan. Lulus tes psikologis ini sangat penting bagi prajurit SAS.
Jika Anda berhasil melewati ujian lari sepanjang 64 km dan interogasi, Anda berhak diangat sebagai perwira SAS.
Untuk menjadi prajurit elite Delta Force AS, seorang kandidat harus tahan mengikuti segudang seleksi yang dibuat untuk menguji seberapa siap fisik dan mental orang tersebut untuk menghadapi segal kesulitan yang akan datang selama dinas militer di zona perang.
Jadi, fokus utama kamp pelatihan Delta Force adalah untuk “menghancurkan Anda demi membuat Anda lebih kuat”. Jumlah posisi yang dibuka untuk kandidat Delta Force sangat terbatas. Jadi, proses pelatihan dan seleksi ini tak hanya tentang mengatasi rasa sakit secara fisik, tetapi juga tentang menjadi lebih kuat dan lebih baik daripada yang lain.
Seleksi ini dimulai dengan menguji kebugaran fisik si kandidat. Anda harus melakukan sejumlah latihan fisik: berlari sejauh tiga kilometer dalam batas waktu tertentu, berenang sejauh 100 meter dengan pakaian lengkap, dan melakukan sejumlah pull up, push up, sit up, dan crunch.
Tak seperti ujian seleksi baret merah Rusia atau SAS Inggris, ujian Delta Force memberikan waktu rehat untuk pemulihan setelah setiap tantangan, tetapi sangat singkat. Seperti tes baret merah Rusia, tes semacam ini tak hanya bertujuan untuk menguji kekuatan dan daya tahan si kandidat, tetapi juga untuk mendorong kekuatan tubuh hingga batas maksimal, bahkan ketika ia akan hancur. Para petugas akan memaki Anda, mereka berteriak, “kotoran seperti Anda seharusnya tinggal di rumah ibu Anda”, mereka membuat Anda berlari dan menyelesaikan seluruh tugas lebih cepat. Prosedur ini membuat tekanan darah meningkat dan detak jantung berdegup sangat cepat sehingga Anda akan pingsan.
Jika seorang kandidat berhasil menyelesaikan tahap pertama, mereka akan dibawa ke serangkaian tes navigasi darat. Tes ini mirip seperti apa yang harus dilewati para kandidat SAS Inggris. Sang kandidat dibawa pada tengah malam ke medan yang tak dikenal dan harus berjalan sejauh 28 km untuk kembali ke pangkalan sambil menyandang ransel seberat 18 kg. Tes ini juga memiliki batas waktu. Jika Anda terlambat, Anda keluar dan semua kerja keras sebelumnya tak ada artinya.
Setelah tes ini selesai, para kandidat pergi ke tantangan ‘prapelatihan’ terakhir: berjalan sejauh 64 km di atas medan yang sangat menantang, kali ini dengan ransel seberat 20 kg.
Kali ini, para kandidat tak mengetahui batas waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Hal tersebut sepenuhnya dirahasiakan dan hanya diketahui oleh komando Delta dan para petugas yang bertanggung jawab atas penyeleksian.
Jika seorang kandidat berhasil melewati semua tahapan ini, mereka akan menjalani tes mental dan fisiologis untuk menentukan bagaimana seseorang akan berperilaku di lingkungan yang berbahaya dan dihujani tembakan di zona perang.
Kandidat yang berhasil menjelani semua tes ini akhirnya dikirim ke Kursus Pelatihan Operator. Ini adalah sistem pelatihan intensif yang berlangsung selama enam bulan atau bahkan lebih untuk mempersiapkan seseorang melakukan operasi kontrateroris yang sebenarnya di luar negeri. Pelatihan ini termasuk pelatihan senjata api, jenis-jenis operasi pencarian dan penghancuran, misi penyelamatan, pelatihan pembongkaran dan penerobosan, kursus navigasi lanjutan, dll. Selama pelatihan enam bulan ini, sang prajurit masa depan diminta untuk mengurangi atau bahkan tak mengontak teman-teman dan kerabat mereka karena sebagian besar keterampilan mereka akan digunakan untuk operasi rahasia masa depan di luar negeri.
Singkat cerita, prajurit Delta Force yang melampaui semua prosedur seleksi dan kursus pelatihan ini menjadi salah satu unit Pasukan Operasi Khusus paling elite di dunia.
Anda mungkin mengira semua prajurit pasukan khusus terlihat seperti Sylvester Stallone dalam film Rambo. Padahal, tidak begitu. Seorang pensiunan perwira pasukan khusus mengungkap fakta di balik mitos Spetsnaz Rusia yang legendaris.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda