Seragam tempur Ratnik-3 terinspirasi dari mainan Lego.
TASSPakaian tempur ini sedang dikembangkan sesuai instruksi Kementerian Pertahanan Rusia, dan akan dipublikasikan pada akhir 2017. Ia dinamakan “Ratnik-3.”
“Kami memutuskan untuk menggunakan ide konstruksi mainan Lego,” ujar Oleg Faustov, Kepala Tim Pengembang di Institut Penelitian Ilmiah Pusat untuk Teknik Presisi (CSRIPE). “Kapan pun, Anda dapat menambahkan berbagai fitur yang dibutuhkan untuk berbagai jenis tentara ke seragam dasarnya. Kami telah menciptakan seragam yang akan membuat tentara nyaman bertempur.”
Sekitar 60-70 item dapat ditambahkan ke seragam dasarnya, dan setiap tentara dapat dilengkapi komponen senjata dan peralatan.
Kepala CSRIPE Dmitri Semizorov mengatakan, tentara baru akan memakai seragam ini 15 tahun lagi.
“Setelannya kira-kira akan terdiri dari helm lapis baja dengan sistem penargetan terpadu, pakaian pertahanan tempur, sistem pedoman dan komunikasi, elemen perlindungan balistik, alas kaki perlindungan, sistem granat dan senjata, dan eksoskeleton,” ujar Semizorov menjelaskan.
Seragam ini adalah kelanjutan dari Ratnik yang sudah ada sebelumnya. Versi pertamanya memiliki puluhan elemen yang tak dapat berinteraksi, sehingga terkadang fungsinya terganggu oleh satu sama lain. Perancang kemudian mengerjakan Ratnik-2, yang tak pernah selesai. Ratnik-3 diharapkan tidak memiliki kecacatan seperti versi pertamanya.
Semizorov mengatakan bahwa setiap generasi Ratnik terbaru itu lebih ringan dan memiliki teknologi dan fungsi yang lebih baik. Eksoskeletonnya adalah kerangka spesial yang membantu prajurit bergerak lebih cepat dan mengangkat beban hingga 100 kilogram.
Perancang Ratnik-3 menawarkan dua tipe eksoskeleton untuk seragam ini. Kedua ipe ini telah melalui uji coba awal dan dikontrol oleh neural interface dua arah. Ia menerima sinyal dari tubuh, dan bereaksi kepada sinyal ini dengan memperkuat atau mengendurkan diri.
Yang baru lagi adalah sistem deteksi “teman-musuh” yang dimuat di dalam helm.
Helmnya akan dilengkapi dengan sistem untuk mengevaluasi kondisi fisiologi tentara, dan seragamnya dilengkapi dengan fungsi pengaturan suhu, yang berarti para tentara dapat terlindungi dari perubahan temperatur.
“Seragam ini cocok untuk temperatur -50 hingga 50 derajat Celsius,” kata Faustov. “Ada juga versi musim panas, tengah tahun, dan musim dinginnya. Di masa depan kami akan membangun sistem yang mampu menganalisis kondisi prajurit, dan kemudian menghangatkan, mendinginkan, atau memberinya ventilasi. Untuk saat ini perhatian khusus diberikan kepada radiasi, perlindungan kimia dan bakteri, serta perlindungan dari radiasi elektromagnetik.”
Seragam ini akan memiliki sistem yang mampu menyediakan bantuan pertama jika tentara terluka.
Pemerintah Rusia mulai mengembangkan seragam masa depan tentara di akhir 1970-an dan awal 1980-an. Saat itu, AS, Inggris, Jerman Barat, Filipina, Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Jepang telah memiliki seragam tempur super modern. Seragam Ratnik pertama diuji coba pada 2012.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda