Sebuah kendaraan tempur infanteri yang dibuat berdasarkan sasis VPK-7829 Bumerang selama perayaan 72 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik Raya di Lapangan Merah, Moskow, Rusia.
Alexander Vilf/RIA NovostiBumerang adalah pengangkut personel lapis baja (APC) terbaru yang saat ini sedang diuji militer Rusia. APC ini hendak menggantikan seluruh jajaran kendaraan lapis baja beroda Rusia, termasuk BTR-80 dan BTR-82 yang legendaris.
Dengan desain modularnya, Bumerang bisa dimanfaatkan sebagai platform untuk puluhan kendaraan militer beroda.
Bumerang pertama kali dipresentasikan secara tertutup pada Russia Arms Expo 2013. Ia baru dipamerkan kepada publik pada Parade Hari Kemenangan tahun 2015. Meski demikian, sebagian besar informasi mengenai APC ini masih dirahasiakan.
Dengan berat 20 sampai 25 ton, APC ini mampu mencapai kecepatan hingga 100 km/jam.
Pintu keluar Bumerang terletak di bagian belakang kendaraan, berbeda dengan BTR-82 yang pintunya terletak di sisi kiri dan kanan kendaraan. Model pintu di belakang justru memungkinkan tentara untuk keluar dari kendaraan dengan lebih aman.
Kendaraan tersebut akan dipersenjatai dengan senapan otomatis 30 mm 2A42 dan senapan mesin PK 7,62 mm, serta peluncur rudal antitank Kornet. Senjata-senjatanya akan dipasang pada modul terpisah yang dioperasikan dari jarak jauh.
Kendaraan ini pun dapat dikendalikan dari jarak jauh. Setelah operator menetapkan target, Bumerang akan menembak dan melacak target secara otomatis.
Tak hanya itu, kendaraan lapis baja ini bahkan bisa “berenang” berkat bantuan dua jet air.
Bumerang juga telah meningkatkan kekuatan lapis bajanya agar tahan serangan ranjau. Ranjau merupakan salah satu momok bagi APC BTR-82 karena kendaraan lapis baja itu justru rentan terhadap ledakan dari tanah.
Desain modular Bumerang sangat penting, kata kepala editor majalah Arsenal Otechestva, Viktor Murakhovksy, kepada RBTH. Menurut Murakhovksy, modularitas adalah salah satu aspek utama pada kendaraan militer generasi baru.
Desain modular memungkinkan turet, senjata, sensor, dan sistem komunikasi yang berbeda digabungkan pada paltform yang sama. Dengan mengubah modul, APC dapat diubah menjadi jenis kendaraan lain, seperti kendaraan pengintai atau stasiun bergerak, kata sang pakar.
Sistem sinyal, mesin, atau modul senjata bisa diganti menyesuaikan kondisi medan militer, tanpa perlu membawa kendaraan itu kembali ke pabriknya.
Jika modul diganti dengan senjata berkaliber kecil yang memiliki modul peluncur rudal antitank, misalnya, Bumerang berubah menjadi kompleks roket antitank.
Bumerang bisa dibandingkan dengan banyak APC asing dalam hal senjata apinya, lapis bajanya, kecepatannya, dan lain-lain. Namun, desain modularnyalah yang membuat kendaraan ini unik, jelas Murakhovsky.
Pesaing terdekatnya adalah kendaraan militer AMV yang dirancang perusahaan industri pertahanan Finlandia, Patria. Dengan desain modularnya, AMV juga bisa diubah menjadi berbagai jenis kendaraan militer.
Namun, sebagaimana yang diungkapkan CEO Perusahaan Industri Militer Alexander Krasovitsky kepada Izvestia, Bumerang tidak memiliki saingan di dunia. Baik AMV Patria asal Finlandia maupun Stryker Amerika tidak dapat menyaigi kendaraan lapis baja terbaru ini.
Lebih dari 20 jenis kendaraan militer yang dibuat dengan platform Bumerang saat ini sedang dipelajari dan dirancang, tambah Murakhovsky.
Produksi APC Bumerang kemungkinan akan dimulai pada 2019.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda