Pantsir-M merupakan senjata yang lebih kuat dibanding Palash AAMG. Foto: Alexander Karpenko
Pengujian Pantsir AAMG, yang dirancang untuk digunakan oleh angkatan laut, baru saja selesai. Dua tahun lai, pasukan laut Rusia akan memiliki senjata anti-pesawat yang menjanjikan yang terpasang di geladak kapal mereka. Senjata ini menggantikan model Kortik yang sudah usang (yang diekspor dengan nama Kashtan/Kastanye). Dalam situs resmi perusahaan negara Rostekh, Kementerian Pertahanan Rusia dinyatakan telah menandatangani sebuah kontrak penyediaan Pantsir AAMG laut.
Rudal Jelajah Pembunuh
Biro Desain Instrumen Tula, bagian dari perusahaan induk Vysokotochnye Kompleksy, telah mengembangkan AAMG laut sejak lama. Model senjata ini mencontoh Pantsir versi darat. Sistem tersebut dirancang untuk menghancurkan rudal jelajah, kendaraan udara tanpa berawak, pesawat terbang, serta target darat dalam radius 20 kilometer pada ketinggian 15 kilometer. Kecepatan sebuah roket yang ditembakkan AAMG ialah 1.300 meter per detik. Tata letak model laut, di bawah label Pantsir-ME, pertama kali dipamerkan pada publik di tahun 2011.
Pakar independen pertahanan udara Said Aminov menjelaskan keuntungan dari sistem kapal gabungan AAMG tersebut terdapat dalam kombinasi dari dua jenis senjata yang saling melengkapi dengan menyediakan cakupan dari target udara sampai garis pertahanan terluar.
“Target yang paling berbahaya bagi kapal adalah rudal jelajah (CR) yang terbang dengan kecepatan tinggi. Rudal pandu antipesawat (SAM) tidak selalu berhasil menjatuhkan atau meledakan kapal. AAMG dapat menghancurkan rudal yang terbang melalui inersia dengan tingkat tembakan yang sangat tinggi, bahkan di perbatasan ekstrem,” terang Aminov.
Kuat, Namun Tak Sendirian
Pantsir-M tidak akan menjadi satu-satunya AAMG yang beroperasi di Angkatan Laut Rusia. AAMG Palash (Pedang Lebar) yang diekspor dengan nama Palma juga akan melengkapi armada Rusia. Palash berfungsi menjamin perlindungan fregat baru Rusia dari Proyek 22350 (zona laut jauh) dan kapal-kapal lain milik Angkatan Laut Rusia.
Aminov menjelaskan, Pantsir-M merupakan senjata yang lebih kuat dibanding Palash AAMG. Palash sendiri sudah digunakan dalam kapal patroli Gepard (Cheetah) yang dikirim ke Vietnam dengan nama Proyek 11661. Menurut Aminov, Pantsir lebih unggul daripada Palash dalam hal rudal antipesawat. Jangkauan SAM Pantsir-M mampu mencapai 20 kilometer, sementara SAM Palash Sosna-R hanya dapat menembak enam hingga delapan kilometer. Senapan mesin antipesawat di kedua sistem identik, yakni senapan mesin enam-barel 30 mm, seperti yang terdapat pada sistem Kashtan/Kortik.
Kelemahan utama AAMG Kortik adalah ketidakmampuannya untuk "memimpin" dan menembak sasaran berganda. Pantsir-M mungkin akan mengatasi kekurangan ini dan meningkatkan kinerja penembakan sistem AAMG.
Prospek Ekspor Tidak Jelas
Seperti ditulis Rostekh pada situs resmi mereka, Direktur Pelaksana Biro Desain Instrumen Tula (KBP) Dmitry Konoplev menyatakan bahwa sejumlah kapal perusak dan kapal besar lain akan dimodernisasi untuk mengakomodasi Pantsir. Pekerjaan tersebut sedang berlangsung saat ini.
“Pantsir-M dirancang untuk instalasi pada kapal penjelajah, kapal perusak, dan frigat,” kata Aminov. Alih-alih Kortik, kapal akan memiliki Pantsir-M. Namun, beberapa pekerjaan masih perlu dilakukan pada instalasi dan konstruksi peralatan komunikasi baru. Tidak ada gambar resmi dari unit Pantsir-M untuk memahami bagaimana AAMG ini akan terlihat dalam menggantikan Kortik. “Tapi rupanya Pantsir-M sudah dirancang untuk kapal-kapal besar yang baru,” komentar Aminov.
Pengiriman Pantsir-M ke Angkatan Laut Rusia sudah disetujui, namun prospek ekspor masih tidak pasti. Sebagaimana yang dilaporkan perusahaan milik negara Rosoboronexport pada RBTH, unit tersebut saat ini baru diuji, sehingga isu mengenai mengekspor versi laut dari Pantsir belum dipertimbangkan.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda