Bintang merah dengan lima ujung menjadi simbol utama Uni Soviet tidak lama setelah para komunis mengambil alih kekuasaan. Merah merefleksikan warna revolusi dan lima ujung bintang menyimbolkan persaturan kaum proletar dari lima benua.
Meski begitu, bintang ini baru dipasang di Kremlin pada 1937, atau 20 tahun setelah revolusi. Ia menggantikan elang berkepala dua yang merupakan simbol Kekaisaran Rusia.
Vladimir Lenin sering mengatakan bahwa elang itu harus dicopot, tapi karena berbagai alasan hal itu tak kunjung dilakukan. Hingga kematian sang revolusioner, elang itu pun tak kunjung diganti.
Simbol elang ini akhirnya dicopot pada pertengahan '30-an. Para penguasa merasa bahwa ia tak lagi mewakili nilai-nilai sejarah atau budaya Rusia, sehingga simbol berabad-abad ini dibuang.
Mencopot simbol elang di menara-menara Kremlin juga bukan hal yang mudah. Untuk melakukannya, diciptakan derek khusus yang dipasang di bagian atas menara.
Setelah dua minggu pengerjaan, akhirnya elang-elang ini mampu dibuang dan dilelehkan di tungku pembakaran. Bintang baru yang dihias dengan emas dan batu permata kemudian dipasang. Namun begitu, debu dan kotoran memudarkan kilapnya bintang ini.
Pada 1937, menara-menara Kremlin dihias dengan bintang delima, sama seperti yang Anda bisa lihat saat ini. Ada poros di setiap bintang dengan berat satu ton ini, sehingga ia bisa berputar seperti penunjuk arah angin.
Bintang-bintang baru ini masih bersinar hingga kini. Ada lampu desain khusus dengan filamen ganda di setiap bintang. Setiap lima tahun, bintang-bintang ini dicuci; pengawasan diadakan setiap bulan, dan ada juga inspeksi yang diadakan setiap delapan tahun sekali.
Bintang Kremlin ini baru dua kali dimatikan: yang pertama saat Perang Patriotik Raya. Pemerintah Soviet mematikannya supaya pesawat Nazi tak mampu mendeteksi Kremlin. Kedua, saat sutradara Rusia Nikita Mikhalkov meminta izin khusus untuk mematikannya supaya ia mampu mengambil adegan dari filmnya The Barber of Siberia di Kremlin.
Bintang Kremlin adalah satu dari sedikit simbol Soviet yang tidak ikut runtuh bersama Uni Soviet. Namun begitu, nasib mereka masih terus menjadi subjek perdebatan karena beberapa pihak, seperti Gereja Ortodoks Rusia, ingin elang berkepala dua kembali menjadi simbol, sementara yang lain mengatakan bintang itu simbol esensial dari sejarah Rusia. Hanya waktu yang akan memutuskan nasib mereka. Bagaimana menurut Anda?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda