Satelit uji coba Sputnik 1 dipamerkan di Museum Penerbangan.
AP1. Sputnik diluncurkan bersamaan dengan Tahun Geofisika Internasional. Dewan Internasional Serikat Ilmiah mengira bahwa periode solar tahun itu ideal untuk peluncuran satelit buatan manusia untuk mempelajari bumi dan tata surya.
2. Satelit Soviet ini bisa dilihat dengan teropong saat matahari terbit dan terbenam. Titik terjauhnya dari Bumi adalah 940 kilometer, sementara apsisnya 230 kilometer.
3. Sputnik mengirim sinyal radio ke bumi yang cukup kuat untuk diambil oleh operator radio amatir. Ia lewat di atas Amerika Utara beberapa kali sehari, dan warga negara AS yang memiliki peralatan khusus bisa melihat benda buatan Soviet ini di atas kepala mereka.
4. Sputnik 10 kali lebih besar dari satelit pertama buatan AS, Explorer, yang diluncurkan pada 31 Januari 1958. Sputnik curi start, dan menstimulasi AS untuk mengejar ketertinggalan dari Uni Soviet.
Sputnik Planitia
NASA/Wikipedia5. Baterainya mampu bertahan di luar dugaan. Sputnik diperkuat baterai seng perak yang dirancang untuk beroperasi selama dua minggu, tapi ia tetap mengirim sinyal selama 22 hari. Sputnik akhirnya terbakar di atmosfer pada 4 Januari 1958.
6. Sempat terjadi ‘Krisis Sputnik’, masa-masa ketakutan dan kecemasan masyarakat Barat karena Soviet mampu membuat misil balistik yang membawa senjata nuklir dari Eropa Timur ke AS. Sputnik memfasilitas pembentukan NASA; hal ini dikemukakan oleh Presiden ke-34 AS Dwight Eisenhower.
7. Cekungan yang diselimuti es di Pluto, Sputnik Planitia, dinamakan dari satelit pertama di dunia ini. Ukurannya sekitar 1,050 kilometer x 800 kilometer. Sputnik Planitia berada di sisi utara planet,
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda