Fregat Rusia Laksamana Essen meluncurkan misil jelajah Kalibr ke markas ISIS di dekat Palmyra.
RIA NovostiRusia telah menguji coba lebih dari 200 jenis senjata buatannya selama operasi antiteroris di Suriah. Kepala Komite Sains Militer Angkatan Bersenjata Rusia Letjen Igor Makushev menuturkan, senjata-senjata tersebut telah menunjukkan keefektifan yang tinggi.
“Lebih dari 200 senjata telah diuji coba selama operasi khusus di Suriah, dan menunjukkan keefektifan tempur yang tinggi serta mampu menuntaskan misi,” kata Makushev, seperti yang diberitakan TASS.
Ia mengatakan, senjata dan perlengkapan militer buatan Rusia terus diuji coba secara reguler dalam pertempuran.
“Kami menaruh perhatian khusus pada model senjata baru, termasuk yang sedang diuji coba negara, supaya dapat mendeteksi dan mengurangi kecacatan desain dan produksi secara tepat waktu,” ujar Makushev.
Kampanye militer Rusia di Suriah telah berlangsung sejak 30 September 2015 atas permintaan Presiden Bashar Assad. Pasukan Kedirgantaraan Rusia kerap kali melancarkan serangan udara terhadap ISIS serta kelompok teroris lainnya. Baru-baru ini, Rusia berhasil menghancurkan iring-iringan militan ISIS yang berusaha menuju Deir ez-Zor, yang merupakan daerah kekuasaan teroris tersebut.
“Kecacatan dan kerusakan yang ada tidak memengaruhi misi tempur yang telah dilaksanakan. Setiap masalah dianalisis secara mendalam, termasuk dengan bantuan dari industri pertahanan. Kami juga melakukan cara yang komprehensif untuk mengurangi kemungkinan senjata dan perlengkapan militer tak berfungsi sebagaimana mestinya,” ujar Makushev.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda