Seorang anggota Badan Keamanan Federal Rusia (FSB).
Vitaly Nevar/TASSBadan Keamanan Federal Rusia (FSB) dan polisi telah menangkap sebuah komplotan pemasok senjata dari Ukraina dan negara-negara Uni Eropa ke Rusia. Demikian hal itu diungkapkan layanan pers FSB, Senin (17/4).
“Bersama polisi, FSB telah menghentikan aktivitas pelanggaran hukum berupa suplai senjata dari Uni Eropa dan Ukraina ke Rusia yang dilakukan sebuah kelompok antardaerah,” ujar FSB, seperti yang dikutip TASS.
“Kami sedang menyelidiki 54 anggota dari grup yang tersebar di 24 daerah di Rusia ini,” terang FSB.
FSB dan polisi berhasil menyita 232 senjata dari komplotan tersebut, termasuk 18 senapan mesin, senapan serbu, 29 pistol mesin, 45 karabin, 97 revolver, dan sebuah senjata pertahanan udara dari Perang Dunia II.
Selain itu, sebanyak 16 ribu butir amunisi, 15 buah granat tangan, lebih dari 21 kilogram bahan peledak, obat-obatan terlarang, serta lisensi dan izin palsu untuk pengiriman senjata, juga berhasil disita.
“Saat ini, kami tengah menjalankan investigasi tambahan kepada para anggota komplotan ini untuk memahami prosedur aktivitas pelanggaran hukum ini, sekaligus untuk menghentikan pengiriman senjata dan komponen ilegal lainnya dari luar negeri,” ujar FSB.
Pada Maret lalu, FSB menangkap kelompok kriminal yang menyuplai, menjual, dan membuat senjata api di bengkel bawah tanah di wilayah Distrik Federal Pusat. Dalam penangkapan yang dilakukan di kota Kaluga, Bryansk, dan Moskow itu, petugas FSB menyita 56 unit senjata api buatan dalam dan luar negeri, 15 kg peledak, sepuluh buah granat, dua unit mortir, sepuluh detonator, lebih dari 3.700 amunisi, dan 68 unit senjata lainnya.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda