Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu Rusia Sergei Lavrov.
APRusia dapat menggunakan pangkalan militer udara di Iran setiap saat dibutuhkan untuk melakukan serangan udara terhadap teroris di Suriah, demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
“Rusia tidak memiliki pangkalan militer (di Iran). Hubungan kami baik, dan jika Rusia butuh menggunakan fasilitas kami untuk melawan terorisme, keputusan akan kami buat,” ujar Zarif kepada Reuters, seperti yang dikutip RT.
Rusia menggunakan Pangkalan Udara Hamadan di Iran untuk melakukan serangan terhadap militan di Suriah pada Agustus 2016. Teheran memberikan izin kepada Rusia untuk mengerahkan sejumlah pengebom supersonik strategis jarak jauh Tupolev Tu-22M3 serta jet tempur Sukhoi Su-34.
Saat itu, Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan mengatakan bahwa Rusia hanya menggunakan pangkalan tersebut untuk sementara, tapi mereka akan terus memakainya “selama dibutuhkan”.
Februari kemarin, media Iran melaporkan bahwa pesawat Rusia untuk operasi antiterorisme di Suriah masih melalui langit Iran.
“Iran dan Rusia bekerja sama untuk Suriah tidak hanya sekali saja. Kerja sama kami luas dan mencakup beragam aspek; oleh karena itu, jet tempur Rusia dapat melalui langit Iran jika mereka ingin menarget para teroris di Suriah,” ujar Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Agung Keamanan Nasional Iran, seperti yang dikutip kantor berita Mehr.
Pada akhir Desember silam, Rusia, Turki, dan Iran membantu berlangsungnya gencatan senjata di Suriah. Sejak Januari, ketiga negara, serta perwakilan dari Damaskus dan oposisi Suriah, sudah beberapa kali mengadakan diskusi perdamaian Suriah.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda