Dalam kurun waktu 24 jam setelah pembebasan Aleppo, pusat rekonsiliasi Rusia telah mengevakuasi lebih dari 7.000 warga sipil, dan sebanyak 375 orang milisi mengaku menyerah.
APPeristiwa di Aleppo telah menimbulkan reaksi yang berlebihan di media sosial. Sebuah video yang menampilkan empat orang yang mengaku sebagai warga Aleppo dengan cepat tersebar luas di seluruh dunia. Keempat orang dalam video ini menyampaikan ‘pesan putus asa‘ kepada dunia karena merasa telah berada di ambang kematian.
RT melaporkan, setiap rekaman dalam video itu menampilkan pola narasi yang serupa, yaitu bahwa sedang terjadi genosida, pasukan Assad pergi dari satu kota ke kota lain untuk membunuh warga sipil dan tidak membebaskan tahanan, serta gambaran mengenai keberanian kelompok pemberontak di Aleppo yang berjuang melawan serangan yang diduga berasal dari Rusia.
Orang-orang ini adalah para blogger dan pembuat film independen yang secara konsisten mengangkat isu pemberontak. Sumber: Islamic Video / YouTube
Namun demikian, ada satu masalah: keempat orang ini ternyata bukanlah warga biasa, melainkan para aktivis dan pembuat film, yang memiliki akses jam tayang utama (prime time) di media-media mainstream.
Menurut pembawa acara ‘In the Now’ Anissa Naouai, hanya dibutuhkan sedikit keterampilan pencarian di internet untuk memverifikasi identitas mereka dengan cepat.
Hanya dibutuhkan sedikit keterampilan pencarian di internet untuk memverifikasi identita keempat orang ini. Sumber: IN THE NOW / YouTube
RT bahkan mengonfirmasi bahwa keempat orang yang muncul di video itu adalah warga sipil yang sama sekali tidak mengalami suasana ‘penembakan Rusia dan Suriah’ — sebagaimana yang mereka sebutkan. Orang-orang ini adalah para blogger dan pembuat film independen yang secara konsisten mengangkat isu pemberontak di hadapan ribuan pengikut mereka di Twitter dan media sosial lainnya.
Belum lama ini, CNN bahkan mewawancarai Bilal Abdul Kareem, salah satu dari keempat orang yang membuat rekaman itu. Kareem adalah seorang pembuat film dokumenter dan jurnalis yang memiliki akses masuk ke kelompok pemberontak di Aleppo timur — tidak ada seorang pun sebelumnya yang memiliki akses semacam ini — termasuk akses menemui pemimpin baru kelompok pemberontak, Aby Al Abd, yang ia wawancarai tiga hari lalu.
Selama tiga minggu terakhir, tentara Suriah telah membebaskan lebih dari 98 persen wilayah Aleppo timur yang telah diduduki kelompok teroris sejak 2012. Sebanyak 100 ribu penduduk dari kota itu pun berhasil dibebaskan.
Pada Senin (12/12) Tentara Suriah secara resmi mengumumkan kemenangan mereka di Aleppo. Dalam kurun waktu 24 jam setelah pembebasan Aleppo, pusat rekonsiliasi Rusia telah mengevakuasi lebih dari 7.000 warga sipil, dan sebanyak 375 orang milisi mengaku menyerah.
“Dalam waktu 24 jam, pusat rekonsiliasi Rusia mengevakuasi 7.796 warga sipil dari wilayah Aleppo. Sebanyak 375 militan telah menyerahkan senjata mereka dan meninggalkan bagian barat kota tersebut,” tulis keterangan dari pusat rekonsiliasi.
Pertempuran Aleppo berlangsung lebih dari empat tahun sejak 19 Juli 2012. Dalam 24 jam terakhir menjelang kemenangan, sekitar 10 ribu hingga 13 ribu warga sipil telah meninggalkan kota. Dengan demikian, berdasarkan laporan, total pengungsi saat ini mencapai sekitar 130 ribu warga.
Terkait Omran Daqneesh, bocah Suriah yang "diduga" terkena serangan udara
Tuduhan atas "dugaan" serangan terhadap sebuah sekolah
"Dugaan" serangan terhadap rumah sakit di Aleppo
Terkait "dugaan" serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda