Kini di Chechnya sudah tidak ada lagi toko yang menjual minuman beralkohol.
Mihail Mokrushin/RIA NovostiSeluruh pusat penjualan minuman beralkohol di Chechnya berhenti beroperasi setelah kecelakaan yang menewaskan tujuh orang di republik itu. Demikian hal tersebut dikonfirmasi Kepala Markas Operasional untuk Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas sekaligus Ketua Parlemen Republik Chechnya Magomed Daudov.
"Setelah terjadinya peristiwa kecelakaan belum lama ini di Jalan Raya Kavkaz, sejumlah pengusaha yang menjual minuman beralkohol menyatakan kesediaan mereka untuk meninggalkan usahanya," kata Daudov pada pertemuannya dengan Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov untuk membahas masalah kecelakaan lalu lintas.
Menurut ketua parlemen, di Chechnya terdapat 20 titik penjualan minuman beralkohol.
"Kini di Chechnya sudah tidak ada lagi toko yang menjual minuman beralkohol," kata Daudov.
Pada gilirannya, Kadyrov menyampaikan bahwa pengemudi mobil yang berada di bawah pengaruh alkohol maupun obat-obatan terlarang akan dijatuhkan hukuman paling berat, termasuk kecaman publik.
Meski begitu, Kadyrov melanjutkan bahwa pemerintah Chechnya tak bermaksud melarang penjualan alkohol.
Sebuah kecelakaan besar terjadi pada akhir November lalu di Jalan Raya Kavkaz, Grozny, ibu kota Chechnya. Insiden ini terjadi ketika sebuah mobil Ford yang dikendarai seorang pengemudi mabuk melaju pada arah yang berlawanan dan menabrak mobil Lada Priora. Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang, termasuk di antaranya dua orang anak di bawah umur.
Pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Rusia oleh RIA Novosti.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda