Inspektor Rusia berencana melaksanakan penerbangan observasi menggunakan pesawat Tu-154MLk-1 Rusia di atas wilayah AS.
WikipediaSekelompok pakar militer Rusia akan melakukan penerbangan observasi di wilayah AS, dan para pakar militer AS akan melakukan penerbangan observasi di wilayah Rusia, demikian disampaikan kepala Pusat Pengurangan Risiko Nuklir Rusia Sergei Ryzhkov kepada TASS, Minggu (12/11).
“Berdasarkan Kebijakan Udara Terbuka (Open Skies) Internasional, inspektor Rusia berencana melaksanakan penerbangan observasi menggunakan pesawat Tu-154MLk-1 Rusia di atas wilayah AS,” terang Ryzhkov.
Penerbangan ini akan dilakukan pada 14 – 19 November dari Pangkalan Angkatan Udara Travis di California. Jarak maksimum penerbangan tersebut ialah 4.250 kilometer.
Sementara, militer AS juga akan melakukan penerbangan observasi di wilayah Rusia pada 14 – 18 November menggunakan pesawat OC-135b dari lapangan udara Khabarovsk di Timur Jauh Rusia. Pakar Rusia akan ikut serta di pesawat AS untuk mengawasi jalannya kegiatan tersebut sesuai ketentuan perjanjian.
Para ahli dari Jerman, Yunani, dan Italia telah lebih dulu melakukan penerbangan pengamatan di wilayah udara Rusia pada 24 – 28 Oktober lalu dalam kerangka perjanjian yang sama.
Perjanjian Open Skies ditandatangani pada 1992 dan merupakan salah satu upaya membangun kepercayaan di Eropa pasca-Perang Dingin. Perjanjian ini berlaku sejak 2002 dan memungkinkan negara-negara peserta untuk secara terbuka mengumpulkan informasi mengenai angkatan bersenjata dan aktivitas yang diadakan oleh masing-masing negara. Sebagian besar negara-negara NATO, beserta Rusia, Belarus, Ukraina, Georgia, serta Bosnia dan Herzegovina tergabung dalam perjanjian ini. Sementara, Swedia dan Finlandia memutuskan untuk netral. Biasanya, penerbangan pengamatan antara Rusia dan negara-negara NATO diadakan secara bergantian.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda