Amerika Serikat bekerja sama dengan NATO demi menggabungkan kemampuan konvensional dan nuklir aliansi untuk melawan Rusia. Demikian hal itu disampaikan Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dalam pidatonya di Pangkalan Udara Minot di negara bagian Dakota Utara.
Carter mengklaim bahwa pengembangan sistem persenjataan nuklir terbaru Rusia menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen Moskow terhadap stabilitas strategis.
"Kami memperbarui pedoman nuklir NATO untuk lebih mengintegrasikan pencegahan konvensional dan nuklir demi memastikan bahwa kami merencanakan dan melakukan pelatihan seperti sedang berperang dan juga untuk mencegah Rusia berpikir bahwa mereka dapat mengambil keuntungan dalam penggunaan nuklir pada konflik dengan NATO," ujar Carter pada Senin (27/9), seperti yang dikutip Sputnik.
Pada Jumat (23/9) lalu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaliy Churkin mengatakan bahwa ia berharap presiden Amerika Serikat yang akan datang dapat lebih berkomitmen untuk meratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBT) yang sudah diratifikasi oleh Moskow.
CTBT pertama kali diadopsi pada 1996. Perjanjian ini telah ditandatangani oleh 183 negara dan diratifikasi 164 negara yang merupakan anggota PBB, termasuk Rusia. Namun, AS bersama tujuh negara lainnya belum meratifikasi traktat tersebut.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda