Rusia mungkin akan segera menandatangani kontrak pertama pengiriman pesawat amfibi serbaguna Beriev Be-200 dengan Indonesia. Demikian hal tersebut dikabarkan Sputnik, mengutip Presiden United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar, Senin (30/5).
"Ada banyak pelanggan asing yang tertarik (dengan Be-200). Sayangnya, hingga saat ini, minat ini tidak berujung pada kontrak nyata. Kami berharap bahwa kontrak pengiriman pesawat dengan Indonesia akan menjadi salah satu kontrak kerja sama teknis pertama," kata Slyusar kepada para wartawan.
Slyusar menambahkan bahwa ketertarikan terhadap Be-200 salah satunya adalah karena keunikan pesawat itu. Be-200 adalah satu-satunya pesawat amfibi reaktif di dunia.
Pesawat Be-200 adalah pesawat amfibi Rusia yang unik dan sangat cocok untuk melakukan misi pemadaman kebakaran. Pesawat ini dapat mendarat di air dan mengangkut ribuan galon air ke dalam lambung pesawat dan kemudian menyemprotkannya ke atas kobaran api. Selain itu, pesawat ini juga dapat dikonfigurasi untuk misi pencarian dan penyelamatan korban pesawat sipil.
Pada Februari lalu, Indonesia dikabarkan berencana membeli empat unit pesawat amfibi Beriev Be-200 Rusia. Menurut sumber dari industri pertahanan Rusia, kontrak akan ditandatangani dalam waktu dekat.
Pada akhir Oktober 2015 lalu, Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna mengumumkan bahwa pemerintah hendak menambahkan pesawat amfibi Rusia ke dalam armada Angkatan Udara Indonesia. Pesawat tersebut direncanakan akan digunakan sebagai alat utama sistem persenjataan, termasuk di antara tugasnya yaitu membantu penyemaian garam hujan buatan di daerah yang tertimpa bencana asap.
Agus mengakui, pesawat Be-200 terbukti lebih efektif dalam mengangkut air untuk menyemprot lahan-lahan yang terbakar.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda