AS belum berencana memulihkan Komisi Kepresidenan Bilateral Rusia-AS dalam waktu dekat, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, Rabu (26/8).
"Kami tak berencana melakukan perubahan signifikan dalam waktu dekat terkait Komisi Kepresidenan Bilateral," kata Nuland pada TASS, mengomentari pernyataan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang sebelumnya menyebutkan bahwa Rusia menerima sinyal dari AS terkait pencairan hubungan bilateral.
Namun, Nuland mengonfirmasi bahwa AS berharap bisa berkomunikasi dengan jelas dengan Rusia dan bekerja sama di bidang yang memungkinkan. "Tapi kami akan bersikap tegas ketika merasa Rusia tak memenuhi komitmennya," tutur Nuland.
Sementara, dalam pidato di hadapan peserta Forum Edilaso Rsoa Terra Scientia di wilayah Vladimir, Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan, "Tak ada seorangpun yang menolak berdialog dengan kami. Namun, kami tak pernah memohon pada siapapun."
"Saat mereka mengajukan tawaran untuk memulihkan kerja sama, kami tak akan main-main. Kami sudah menerima sinyak semacam itu. Jelas penolakan AS atas Komisi Kepresidenan Bilateral merupakan sebuah kesalahan," kata Lavrov.
Komisi tersebut didirikan pada 2009 "untuk mengawali hubungan baru" antara kedua negara. Komisi ini bekerja sama di bidang keamanan nuklir, anti-narkotika, dan antariksa, serta beberapa area lain. Mereka berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri AS dan Rusia.
Tahun lalu, Kementerian Luar Negeri AS memutuskan untuk menangguhkan beberapa proyek dan rapat yang telah direncanakan karena keterlibatan Rusia dalam krisis Ukraina.
Baca lebih banyak mengenai Hubungan Rusia dan AS >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda