Aeroflot akan mendaftarkan anak perusahaan baru dalam waktu dekat yang akan muali beroperasi pada awal musim dingin mendatang. Foto: PhotoXPress
Aeroflot tengah membangun sebuah maskapai murah baru untuk menggantikan Dobrolet. Hal tersebut diberitakan ITAR-TASS mengutip pernyataan CEO Aeroflot Vitaly Saveliev dalam konferensi pers, Senin (25/8) lalu di Moskow. Pada awal Agustus, Dobrolet masuk dalam daftar sanksi Uni Eropa karena menawarkan penerbangan ke Krimea. Eropa membatalkan kontrak sewa pesawat yang digunakan oleh Dobrolet serta kontrak pemeliharaan teknis dan asuransi pesawat.
Saveliev menjelaskan, Aeroflot akan mendaftarkan anak perusahaan baru dalam waktu dekat yang akan muali beroperasi pada awal musim dingin mendatang. Dalam satu setengah bulan operasional pertamanya, Dobrolet membuktikan bahwa model maskapai murah dapat menguntungkan. Oleh karena itu, Aeroflot tidak berencana menyerah membangun maskapai murah.
Analis utama UFC IC Ilya Balakirev melihat Aeroflot tampak sangat serius menguasai pasar penerbangan murah. “Mereka akan berupaya mencapai itu dengan segala cara,” kata Balakirev. Meurut Ilya, permintaan layanan penerbangan terjangkau cukup tinggi di rute domestik Rusia. “Pada dasarnya, kesalahan Dobrolet adalah secara ceroboh melayani penerbangan ke Krimea sebelum mendapat dukungan yang kuat dari dalam negeri,” kata sang pakar. Oleh karena itu, pengganti maskapai murah yang gagal itu mungkin harus mulai beroperasi dengan rute-rute yang baru, selain Krimea.
Saveliev menjelaskan bahwa rute yang akan dilayani kemungkinan besar adalah Samara (1.050 kilometer di tenggara Moskow), Volgograd (970 kilometer di selatan Moskow), Sochi (1.600 kilometer di selatan Moskow), serta Tyumen (2.100 kilometer di timur laut Moskow).
Maskapai baru ini akan memperoleh sertifikat operasi baru dan memiliki empat pesawat yakni dua Boeing 737-800 yang dibeli untuk Dobrolet dan dua Boeing 737-800 yang dijadwalkan akan datang pada akhir 2014.
Model yang Memungkinkan
Sanksi Barat yang diluncurkan pada Agustus lalu membuat perusahaan Eropa dilarang bekerja sama dengan Dobrolet. Selain itu, semua aset Dobrolet di Uni Eropa harus dibekukan. Menurut koran bisnis Rusia Kommersant, masalah kunci terletak pada perusahaan Irlandia, SMBC Aviation Capital, yang menolak untuk menandatangani kontrak sewa Boeing 737-800NG. Di samping itu, perusahaan Jerman, Lufthansa Technik, juga menolak untuk melayani pemeliharaan teknis pesawat Dobrolet. Meski demikian, sanksi tersebut menyatakan bahwa larangan penerbangan hanya berlaku untuk Debrolet, jadi Aeroflot tidak mengalami kerugian lain.
Menurut analis Sberbank, hingga Maret lalu Aeroflot telah menghabiskan 20 juta dolar AS dari proyek investasi senilai 100 juta dolar AS. Pada pertengahan Agustus, koran bisnis Rusia RBC-Daily mengutip pernyataan manajemen Aeroflot untuk investor yang mengatakan bahwa jika terus beroperasi, Dobrolet akan menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi negatif sekitar 1,4 miliar rubel (38,7 juta dolar AS) pada akhir tahun ini.
“Maskapai murah sukses beroperasi di seluruh dunia dan tidak ada alasan mengapa tidak di Rusia. Sekali lagi, alasan di balik pembekuan Dobrolet murni bersifat politis, bukan ekonomi. Tidak ada pertimbangan ekonomi di sini,” terang analis Finam Management Dmitry Baranov. Menurut Baranov, ada kemungkinan nanti Dobrolet dapat beroperasi lagi.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda