Tidak ada interpretasi resmi mengenai arti dari tiga warna di bendera Rusia.
Varvara GrankovaTidak ada interpretasi resmi dari tiga warna pada bendera Rusia (setidaknya hal itu tidak tercantum dalam konstitusi). Karena itu, ada beberapa penafsiran populer yang berkembang di tengah masyarakat. Yang paling terkenal berhubungan dengan heraldik atau lambang kerajaan-kerajaan Eropa. Warna putih kerap diasosiasikan sebagai simbol kemuliaan dan keterbukaan, biru menyimbolkan loyalitas dan kesucian, dan merah menyimbolkan keberanian, kemurahan hati, kedermawanan, dan cinta.
Ada juga penafsiran yang lebih “geografis”. Pada awal abad ke-18, negara Rusia terdiri dari tiga wilayah historis, yaitu Velikaya Rus(Rusia Raya, bagian barat Rusia saat ini), Belaya Rus(Belarus), dan Malaya Rus(Rusia Kecil, sebagian dari wilayah Ukraina saat ini). Setiap wilayah disimbolkan secara berurutan dengan warna merah, putih, dan biru. Inilah warna yang Pyotr yang Agung (penguasa Rusia dari 1682 hingga 1725) gunakan sebagai standar.
Sejak sistem pemerintahan Rusia yang baru dimulai tahun 1991, warna putih, biru, dan merah menjadi bendera nasional Rusia. Sumber: Reuters
Bagi Pyotr yang Agung, salah satu tugas terpenting adalah membentuk Angkatan Laut Rusia dan membuka akses ke lautan — pada awal periode kekuasaannya, Rusia tidak memiliki akses ke laut. Menurut sejarawan sekaligus Kepala Dewan Kerajaan Rusia Georgy Vilinbakhov, bahkan sebelum AL Rusia terbentuk, Pyotr telah menggunakan bendera putih, biru, dan merah saat mengarungi sungai dengan kapal-kapal pertama Rusia.
Ada juga yang mengatakan bahwa sang pemimpin Rusia mengambil warna tersebut dari bendera Belanda — kekuatan laut yang besar saat itu. Sang tsar Rusia mengenal berbagai gaya hidup dan pemikiran negara-negara Eropa melalui Belanda.
Namun begitu, Vilinbakhov mengatakan bahwa sang tsar muda telah menggunakan ketiga warna tersebut bahkan sebelum perjalanannya ke Belanda. Ia pun menyimpulkan bahwa bendera triwarna tersebut merupakan tradisi Rusia yang sang tsar gunakan.
Di bawah Dinasti Romanov, yang merupakan keturunan Pyotr yang Agung, ada satu bendera lagi yang digunakan di Rusia. Selain bendera putih, biru, merah, yang dianggap bendera perdagangan, ada pula bendera hitam, kuning, dan putih, yang disebut sebagai bendera “kerajaan” (sekarang lebih sering disebut sebagai bendera “imperial”).
Aleksandr II (berkuasa dari 1855 hingga 1881) menganggap bendera yang kedua sebagai bendera nasional. Ini karena hitam dan kuning adalah warna lambang negara Rusia, yaitu elang hitam berkepala dua dengan latar belakang emas, sementara putih adalah warna St. George, santo pelindung Rusia.
Saat diwawancara Izvestia, Vladimir Medvedev, seorang ahli heraldik (ilmu atau seni dalam menciptakan dan menghias lambang) mengatakan bahwa, karena alasan itulah, Kekaisaran Rusia tidak memilik bendera tunggal. Para tsar sering berselisih paham satu sama lain. Sebagai contoh, Aleksandr III (berkuasa dari 1881 hingga 1894) menghapus ketetapan Aleksandr II dan memerintahkan penggunaan bendera putih, biru, dan merah dalam acara-acara resmi. Menurutnya, bendera tersebut “eksklusif milik Rusia”. Namun, dua bendera itu sering kali digunakan secara bersamaan. Selama hari libur nasional, misalnya, bendera “imperial” akan dibentangkan di gedung-gedung pemerintah, sedangkan bendera putih, biru, dan merah di gedung-gedung komersial.
Vilinbakhov mengatakan bahwa bendera putih, biru, dan merah mulai mendapatkan tempat pada 1840-an, ketika para peserta Kongres Pan-Slavia (perwakilan negara-negara Slavia yang memperjuangkan kemerdekaan mereka) memilih putih, biru, dan merah sebagai warna mereka. Warna tersebut dianggap menyimbolkan kedekatan mereka dengan Rusia dan persatuan orang-orang Slavia. Saat ini, ketiga warna ini dapat dilihat di bendera negara-negara yang telah merdeka, seperti Ceko, Slowakia, Serbia, Kroasia, dan Slovenia.
Setelah Revolusi 1917, kedua jenis bendera dari era kekaisaran dilarang digunakan. Mereka diganti dengan bendera merah dengan simbol palu, arit, dan bintang. Bendera itu pun langsung menjadi simbol kekuatan Soviet. Bendera putih, biru, dan merah digunakan hanya oleh emigran yang menentang para komunis. Inilah mengapa pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, bendera triwarna ini menjad simbol protes demokratis terhadap pemerintah Soviet, yang sedang berada di tahun-tahun terakhir mereka.
Sejak sistem pemerintahan Rusia yang baru dimulai tahun 1991, warna putih, biru, dan merah menjadi bendera nasional Rusia. Saat ini, dalam demonstrasi politik, orang-orang dapat melihat bendera merah komunis dikibarkan oleh para pengikut komunisme, dan bendera “imperial” dikibarkan oleh para monarkis dan garis kanan.
Dari waktu ke waktu, para pemimpin Partai Demokratik Liberal Rusia (LDPR) selalu mengajukan bendera “imperial” yang dijadikan simbol nasional karena menurut mereka “kemenangan yang brilian” terjadi di era bendera itu digunakan. Namun, tentu saja, mereka tidak berhasil. Sebagaimana yang diamati Vladimir Medvedev, bendera putih, biru, dan merah telah lama digunakan sebagai bendera nasional.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda