Samakah Perayaan Paskah di Rusia dengan Negara Barat Lainnya?

Tahun ini, perayaan paskah bagi umat Ortodoks, Katolik, dan Protestan jatuh pada tanggal yang sama.

Tahun ini, perayaan paskah bagi umat Ortodoks, Katolik, dan Protestan jatuh pada tanggal yang sama.

Reuters
Tahun ini, perayaan Paskah bagi umat Ortodoks, Katolik, dan Protestan jatuh pada tanggal yang sama. Momen seperti ini baru akan terjadi lagi pada tahun 2025 mendatang.

Mengapa Paskah dapat jatuh di waktu yang berbeda?

Perbedaan penanggalan untuk merayakan Paskah antara umat Ortodoks dan Kristen lainnya di Barat disebabkan oleh penggunaan kalender yang berbeda.

Gereja Ortodoks menggunakan kalender Julius yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada abad I SM, sedangkan di Barat menggunakan kalender Gregorius yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada abad XVI. Meski begitu, kalender Julius hanya digunakan oleh gereja Ortodoks, sementara dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Rusia tetap menggunakan kalender Gregorius.

Terdapat selisih 13 hari di antara dua kalender tersebut. Pada abad IV, gereja Kristen menyepakati bahwa Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi setelah ekuinoks, atau pada tanggal 21 Maret.

Ortodoks menghitung bulan purnama pertama menggunakan kalender Julius, sementara Katolik menggunakan kalender Gregorius. Sulitnya menghitung tanggal Paskah juga berkaitan pada fakta bahwa terkadang bulan purnama pertama setelah tanggal 21 Maret jatuh pada hari yang berbeda. Meski begitu, dalam sepertiga kasus, perayaan Paskah bagi umat Katolik dan Ortodoks dapat jatuh pada hari yang sama.

Meski sering kali merayakannya di tanggal yang berbeda, Paus dan Patriark Moskow tetap saling mengucapkan selamat hari raya Paskah kepada satu sama lain. Ketika perayaan Paskah jatuh pada tanggal yang sama seperti di tahun 2017 ini momen tersebut menimbulkan rasa persaudaraan yang lebih, dan bahwa semuanya berasal dari satu injil.

Perbedaan dalam merayakan Paskah

Tidak ada banyak perbedaan dalam merayakan Paskah antara Ortodoks dengan umat Kristen lainnya, dan pada dasarnya perbedaan itu bukanlah hal yang prinsipil. Umat Kristen Ortodoks, Katolik, dan Protestan sama-sama percaya pada kebangkitan Yesus Kristus.

Umat Ortodoks Rusia merayakan Paskah Ortodoks di Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow.Umat Ortodoks Rusia merayakan Paskah Ortodoks di Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow.

Di Rusia, Paskah adalah perayaan penting bagi umat Kristen. Pada Ibadat Malam Paskah, masyarakat Ortodoks akan berbondong-bondong datang ke gereja — bahkan mereka yang biasanya tidak pernah mengunjungi gereja dan memiliki pemahaman minim tentang Tuhan sekalipun akan datang. Perayaan Paskah di Rusia dianggap sebagai perayaan untuk semua orang dan dapat diikuti siapa saja yang ingin merayakannya.

Bagi umat Ortodoks, Paskah adalah perayaan yang sangat emosional. Setelah menjalani kebaktian selama satu minggu sebelumnya dan melakukan puasa yang ketat, pada malam hari setelah prosesi dan melantunkan nyanyian doa, pastor berhenti di depan pintu kuil yang tertutup. Pastor kemudian akan membuka pintu dan secara simbolik juga akan membuka pintu makam kudus dan mengumumkan kepada semua bahwa Kristus telah bangkit. Sepanjang berlangsungnya misa Paskah, pastor dan jamaah akan berseru: "Kristus telah bangkit! Sesungguhnya Dia telah bangkit!" Momen ini sangat mengesankan. Sorak-sorai ini menembus kesunyian malam dan menggaung ke rumah-rumah dan pepohonan yang biasanya masih tak berdaun.

Kebaktian malam Paskah di Katedral Katolik Transfigurasi di Novosibirsk.Kebaktian malam Paskah di Katedral Katolik Transfigurasi di Novosibirsk.

Sementara di Barat kelinci dan telur menjadi simbol yang populer pada perayaan paskah, di Rusia Anda akan menemukan telur yang diwarnai dan kulich (kue paskah). Pada umumnya kue paskah ini sangat populer di Eropa: ada banyak resep kue paskah Italia yang dijual di Rusia. Tradisi lainnya yang unik di Rusia adalah membuat paskha (bahasa Rusia untuk paskah), yaitu hidangan yang terbuat dari cottage cheese dengan kismis dan rempah-rempah yang dibentuk menyerupai piramida sebagai simbol makam kudus.

Kue dan telur Paskah yang telah dihias. Sumber: Konstantin Chalabov/RIA NovostiKulich dan telur Paskah yang telah dihias. Sumber: Konstantin Chalabov/RIA Novosti

Di samping itu, Rusia juga memiliki permainan khusus untuk merayakan Paskah yang juga dimiliki negara-negara Eropa lainnya. Permainan menggelindingkan telur muncul pada abad XIX dan telah lama menjadi tradisi di Rusia dan Jerman. Tradisi permainan menggelindingkan telur ini juga diadopsi oleh AS, Gedung Putih setiap tahunnya mengadakan permainan menggelindingkan telur di halamannya.

Di Rusia, tradisi ini kembali dipopulerkan, kini banyak toko yang kembali menjual seluncur khusus untuk menggulingkan telur (peraturan permainan ini adalah Anda diharuskan beradu cepat menggulingkan telur hingga menyentuh hadiah yang tersedia di ujung jalur). Permainan 'duel telur' juga kerap kali diadakan, di mana Anda dapat menyerang telur lain, untuk melihat telur milik siapa yang retak. Para ibu rumah tangga juga akan berlomba untuk menghias telur seindah mungkin dan menghadiahkannya kepada kerabat dan teman-teman mereka (Kaisar Nicholas II juga dulunya menghadiahkan telur faberge sebagai hadiah Paskah). Setelah tujuh minggu menjalani puasa prapaskah, pada perayaan Paskah biasanya meja makan akan dipenuhi berbagai hidangan berbahan baku daging.

 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki