Kebanyakan wisatawan (95 persen di antaranya menggunakan paket tur dari penyedia jasa wisata) hanya tertarik dengan Moskow dan Sankt Petersburg.
Alexander Vilf/RIA NovostiMenurut Badan Statistik Rusia (Rosstat), tahun lalu wisatawan mancanegara mengunjungi Rusia 24.6 juta kali. Dalam hal jumlah, wisatawan yang paling banyak mengunjungi Rusia adalah adalah Tiongkok, Jerman, AS, Italia, Israel, Inggris, Perancis, Korea Selatan, dan Spanyol.
Tiongkok telah berada di posisi pertama sejak 2014. Menurut Kepala Badan Federal Pariwisata Rusia Oleg Safonov, tahun lalu, lebih dari 760.000 wisatawan Tiongkok mengunjungi Rusia, 41 persen lebih tinggi dibanding 2015. Pakar memperkirakan bahwa tahun ini akan ada peningkatan 10 persen jumlah wisatawan ke Rusia.
Saat ini, tiga negara Eropa yang paling banyak mengirim wisatawan ke Rusia adalah Jerman, Perancis, dan Italia. Warga Eropa bersedia menghabiskan dana lebih banyak dan tidak terganggu oleh kesulitan mendapatkan visa, ujar para penyedia jasa wisata. Namun begitu, diperkirakan bahwa arus wisatawan dari Eropa tidak akan meningkat banyak tahun ini; hanya tiga atau empat persen.
Pasar utama untuk Rusia juga adalah Korea Selatan, Vietnam, dan Arab Saudi. Namun begitu, untuk meningkatkan minat dari nama yang disebut terakhir, Rusia harus memperbaiki kualitas layanannya secara signifikan.
Pada dasarnya saat ini Rusia tidak perlu berharap ada peningkatan jumlah wisatawan dari Timur Tengah, karena kebanyakan hanya berasal dari Israel dan Iran. Pertukaran wisatawan Rusia-Israel telah ada sejak lama dan konsisten. Tahun lalu, 179.000 wisatawan Israel mengunjungi Rusia.
Di sisi lain, Iran adalah pasar yang relatif baru untuk Rusia, dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun: 67.000 tahun lalu, 62 persen lebih banyak dari 2015. Penyedia jasa wisata mengestimasikan bahwa tahun ini setidaknya 100.000 orang Iran akan berkunjung ke Rusia.
Kota tujuan di Rusia tidak berubah untuk wisatawan mancanegara. Kebanyakan wisatawan (95 persen di antaranya menggunakan paket tur dari penyedia jasa wisata) hanya tertarik dengan Moskow dan Sankt Petersburg. Destinasi populer lainnya adalah Cincin Emas.
Selain itu, terdapat banyak arus wisatawan juga di beberapa daerah lain. “Sebagai contoh, Kazan memiliki rute penerbangan khusus dari Jerman dan Finlandia, sehingga menerima wisatawan dari negara-negara ini,” ujar Alexander Kurnosov, Wakil Direktur perusahaan penyedia layanan wisata Akademservice.
“Kami melihat pertumbuhan jumlah wisatawan dari Tiongkok di Murmansk, tempat mereka melihat aurora. Ada juga peningkatan minat di Nizhny Novgorod dan Kaliningrad,” kata Svetlana Pyatikhatka, Direktur Eksekutif asosiasi wisata World Without Borders.
Menurut penyedia layanan wisata, rata-rata seorang wisatawan menghabiskan 1.500 dolar AS (20 juta rupiah) untuk tipe paket wisata standar ke Rusia. “Peningkatan harga paket tur akan terlihat tahun ini,” ujar Pyatikhatka. Hal itu akan terjadi terutama karena fasilitas hotel di Rusia telah mencapai batasnya.
“Ada kekurangan (jumlah kamar), terutama di Moskow dan Sankt Petersburg, dan hal ini mendorong penyedia layanan wisata untuk meningkatkan harganya. Harga layanan hotel dan transportasi akan meningkat 10 hingga 15 persen,” ujarnya.
Sebagai dampaknya, menurut Pyaktikhatka arus wisatawan tidak akan menurun, tapi terbagi-bagi ke berbagai daerah. Rencana perjalanan antardaerah akan meningkat ke daerah sekitar Moskow dan Sankt Petersburg, seperti Cincin Emas dan “Kalung Perak” (Vologda). Para wisatawan juga mungkin akan didistribusikan di daerah lain.
Salah satu faktor utama peningkatan jumlah turis ke Rusia kemungkinan adalah dihapusnya visa sebagai salah satu syarat perjalanan.
Baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani peraturan untuk memfasilitasi masuknya wisatawan asing melalui pelabuhan Vladivostok. Peraturan tersebut memungkinkan orang asing untuk mendapatkan visa elektronik gratis dengan masa berlaku delapan hari. Pemerintah Rusia juga sedang berupaya memberikan visa gratis untuk wisatawan yang mengunjungi Kaukasus Utara; serta fasilitas bebas visa selama tiga hari untuk orang asing yang mengunjungi Sankt Petersburg sebagai bagian dari pelayaran.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda