Chak-chak, camilan khas Bashkir.
Lori/Legion-Media— “Halo, bisakah saya memesan secangkir teh?” saya bertanya di salah satu kafe di Ufa, dekat monumen pahlawan nasional Bashkir Salavat Yulaev.
— “Tentu! Anda mau apa? Daging kuda, domba, sapi, ayam?” tanya seorang koki yang baik hati yang membuat saya bingung atas pertanyaannya.
— “Daging kuda? Maksudnya Anda menawarkan hidangan penutup?”
— “Ya, tapi apa Anda yakin hanya mau teh saja? Ini toko dengan camilan, ambil semuanya, Anda harus makan!”
Keramahan warga Bashkir, yang kerap berakhir dengan kekenyangan, memiliki akar nomaden: jika Anda tak makan sekarang, Anda akan kelaparan hingga mencapai permukiman selanjutnya. Semua warga lokal memiliki pemikiran demikian. Makanan mereka selalu berminyak, bergizi, dan berat. Anda hanya perlu makan seporsi kecil untuk tetap kenyang dalam waktu lama. Namun, mustahil hanya makan sedikit, karena biasanya tuan rumah menjejali tamu hingga penuh.
Ufa, ibu kota Republik Bashkortostan, berjarak tiga jam penerbangan dari Moskow. Kota modern dan unik ini memiliki kombinasi bangunan-bangunan terkini dan rumah-rumah abad ke-19, dengan jiwa tradisional, menyerupai bazaar oriental.
Sumber: Oleg Menkov
Hanya sekitar 20 persen suku Bashkir yang tinggal di republik mereka sendiri. Namun, hal ini tak menghalangi bahasa Bashkir menjadi salah satu bahasa resmi di Rusia. Penghormatan terhadap budaya Bashkir tecermin dalam banyak hal, mulai dari toko suvenir hingga televisi nasional, yang setiap keterangan berita disertai dengan sensasi menggelikan khas rakyat Bashkirs.
Sumber: Alamy/Legion-Media
Anda tak perlu mengunjungi tenda nomaden untuk mencicipi hidangan Bashkir. Menu tradisional dapat ditemukan di semua kafe. Saya bersikeras hanya ingin makan camilan ringan. Karena itu, saya memesan chak-chak, seporsi stik goreng yang dibuat dari adonan lembut disiriam madu.
Sumber: Alamy/Legion-Media
Saya diberi chak-chak setinggi setengah meter dan di atasnya ditumpuk donat lokal baursaks tanpa isi. “Saya membuat adonan ini tadi pagi, ini untuk ganjal perut sebelum perjalanan panjang Anda,” kata penjualnya dengan senyum lebar sambil memberi uang kembalian. Donat itu awet hingga lebih dari seminggu.
Hanya vegetarian yang akan kelaparan di Bashkiria. Satu-satunya opsi bagi mereka adalah camilan manis dan bukkens, roti tanpa daging dengan wortel dan telur rebus.
Hidangan lokal di sini sangat sederhana dan berminyak. Beshbarmak adalah makanan utama berupa sup; potongan besar daging dicampur dengan lemak dan mi dan disiram kaldu. Biasanya, beshbarmak dimakan langsung dengan tangan — nama makanan ini berarti ‘lima jari’ — dan jelas bukan makanan yang cocok disajikan untuk menampilkan etika makan, karena potongan dagingnya sangat besar dan panjang, sementara minya licin. Tips untuk wisatawan: beshbarmak dapat dimakan dengan pisau, garpu, dan sendok.
Sumber: Lori/Legion-Media
Beshbarmak dapat dimakan bersama uchpochmak, kue kering berisi daging cincang, bawang, dan kentang. Keunikan penganan ini terletak pada cara memasaknya: kue ini dibuat dari daging cincang mentah yang digoreng di minyak panas. Agar bisa makan uchpochmak sebanyak-banyaknya, para penduduk lokal biasa melahapnya bersama susu.
Orang-orang Bashkir dulu merupakan orang-orang nomad. Karena itu, kuda merupakan lambang kemakmuran bagi mereka. Dulu, kuda digunakan untuk sarana transportasi, makanan, dan sumber susu. Sosis kuda berlemak yang disebut kazy masih dihidangkan bagi tamu hingga saat ini, dan susu kuda merupakan minuman paling populer.
Anda bisa membeli minuman ini di mana-mana, tapi ia cepat basi sehingga sebaiknya Anda membeli susu kuda yang segar, langsung dari peternakan khusus di pinggiran kota. Anda bisa menemukan toko semacam itu dengan bertanya pada penduduk lokal. Kuda betina biasanya diperah lima kali sehari, tapi tak bisa langsung diminum. Untuk menyajikan kumis — sebutan susu kuda — susu harus difermentasi.
Sumber: Victor Sadchikov/TASS
Pertama, kumis tua diberi susu segar untuk memulai fermentasi, lalu dicampur dan dikocok seharian. Minuman ini sangat cocok bagi pola hidup orang-orang nomad Bashkir: para penunggang kuda menggantungkan toples susu ke sadel mereka dan kumis tercampur dan terkocok rata selama berjam-jam.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda