Tunggu dulu, Rusia? Apakah tidak “berbahaya” pergi ke Rusia? Rusia sama sekali tidak berbahaya untuk dikunjungi, bahkan untuk wisatawan Indonesia. Setidaknya, saya tidak pernah melihat beruang berkeliaran di jalanan (atau mungkin, belum). Namun, pada dasarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan di Rusia selama Anda mengetahui berbagai trik untuk mempermudah perjalanan dan petualangan di Negeri Beruang Merah tersebut.
Bulan September lalu, saya kembali menjejakkan kaki saya di Rusia. Itu adalah kedua kalinya saya ke Rusia. Kali ini, saya akan berbagai trik tentang hal-hal apa saja yang harus Anda persiapkan, khususnya bagi wisatawan Indonesia, yang tertantang untuk “menguji nyali” bertualang ke Rusia. Semuanya mudah dan sangat mungkin dilakukan!
Persiapan yang matang adalah hal terbaik yang bisa dan harus Anda lakukan sebelum ke Rusia. Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan, mulai dari anggaran perjalanan, visa, waktu berkunjungan (soal musim, karena ini akan berpengaruh pada harga tiket pesawat dan lebih dari itu: suhu udara di Rusia), rencana wisata selama di Rusia, dan tentunya akomodasi.
Visa adalah salah satu hal yang paling penting untuk disiapkan jika Anda ingin ke Rusia. Saat ini, Rusia masih memberlakukan wajib visa bagi WNI yang berkunjung ke Rusia (kecuali untuk diplomat). Memang, pemerintah kita saat ini masih terus bernegosiasi dengan Rusia untuk membebaskan visa bagi WNI sebagai bentuk timbal balik atas pembebasan visa bagi warga Rusia yang berkunjung ke Indonesia. Namun, selama belum ada “kabar baik” tersebut, visa adalah suatu kewajiban.
Bagaimana mengurus visa Rusia? Mengurus visa Rusia, berdasarkan pengalaman saya, cukup mudah. Anda bisa melihat persyaratan pengajuan visa di situs Kedutaan Besar Rusia. Setelah itu, Anda bisa mengisi formulir secara online. Pengisian formulir cukup mudah, bahkan Anda bisa menyimpan formulir Anda (dan mengeditnya lagi nanti) jika ada kelengkapan yang harus dimasukkan, tapi Anda belum memilikinya. Harap diperhatikan, meskipun pengisian formulir dilakuan secara online, Anda tetap harus pergi ke konsulat di Kedutaan Besar untuk mengajukan formulir yang telah dicetak beserta dokumen-dokumen pelengkap yang dibutuhkan.
Mungkin Anda bertanya-tanya berapa biaya yang dibutuhkan untuk “bertahan hidup” di Rusia. Saya bisa katakan, bahwa salah satu alasan mengapa saya suka pergi ke Rusia karena biaya hidup di Rusia (untuk turis) terbilang sangat terjangkau. Rusia menggunakan mata uang rubel. Sebagai gambaran, saat ini satu dolar AS bernilai sekitar 62 rubel, sedangkan satu rubel bernilai sekitar 215 rupiah.
Jadi, katakanlah Anda berniat pergi ke Moskow, Rusia, selama seminggu. Anda membawa uang (di luar biaya tiket pesawat) sebesar 500 dolar AS. Jika memakai kurs di atas, artinya Anda akan mendapatkan sekitar 31 ribu rubel, dan itu adalah jumlah yang banyak untuk Anda habiskan dalam satu minggu di kota Moskow. Jika Anda pergi ke kota lain di luar Moskow, seperti di Sankt Peterburg, jumlah itu menjadi jauh lebih besar untuk dihabiskan dalam waktu satu minggu. Artinya, sangat mungkin untuk menekan biaya perjalanan Anda mulai dari 300 sampai 500 dolar AS.
September lalu, saya berada di Krimea selama dua minggu. Di sana, saya menghabiskan sekitar 400 dolar AS (di luar tiket pesawat dari Moskow ke Krimea). Apa yang saya dapatkan dengan 400 dolar AS selama dua minggu di Krimea? Hostel murah, tapi tetap nyaman. Saya tetap makan tiga kali sehari. Saya bisa pergi ke berbagai kota di Krimea dengan bus atau terkadang taksi. Saya pun bisa membeli banyak suvenir. Artinya, saya pikir biaya hidup di Rusia cukup terjangkau. Namun, bila Anda seorang backpacker sejati, tentunya biaya tersebut bisa lebih ditekan hingga seminimum mungkin.
Untuk hal yang satu ini, memang, tiket dari Jakarta ke Moskow terbilang cukup mahal. Harga tiket untuk sekali jalan berkisar antara 450 sampai 550 dolar AS. Namun, ini tentunya bervariasi tergantung dari musim dan maskapai yang dipilih. Jika Anda berencana bepergian pada musim panas, Anda harus siap merogoh kocek lebih untuk tiket pesawat karena itu adalah musim ketika hampir semua orang berlibur. Selain itu, jika Anda memilih maskapai dengan jumlah transit yang sedikit dan lama waktu transit yang tidak lama, tentunya hal itu juga berpengaruh pada harga tiket.
Berapa lama perjalanan dari Jakarta ke Moskow? Lama perjalanan bergantung pada lama transit karena hingga kini belum ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Moskow. Namun, sebagai gambaran, pada 2014 lalu, saya mengambil rute perjalanan Jakarta-Kuala Lumpur-Frankfurt-Moskow dengan lama perjalanan hampir 23 jam. Sebenarnya, lama waktu di atas pesawat melalui rute tersebut hanya sekitar 18 jam, tapi ditambah dengan lamanya waktu transit, waktu yang ditempuh menjadi 23 jam. September lalu, saya mengambil rute perjalanan Jakarta-Hong Kong-Moskow dengan lama perjalanan hampir sekitar 19 jam. Lama waktu yang ditempuh di atas pesawat hanya 14 jam, ditambah transit di Hong Kong sekitar 5 jam.
Kemudahan Anda selama di Rusia sedikit banyak juga akan ditentukan dari di mana Anda tinggal. Selama seminggu di Moskow, saya menginap di rumah teman saya. Jadi, saya bisa katakan semuanya “aman”. Namun, selama dua minggu di Krimea, saya berpindah-pindah dari satu hostel ke hostel lainnya. Saya memesan hostel dari jauh hari sebelum ke Rusia di Booking.com. Anda bisa mencari-cari penginapan, baik hotel maupun hostel, yang sesuai dengan kebutuhan dan juga pastinya pas dengan “kantong” Anda.
Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika memesan penginapan di Booking.com, Anda mungkin akan tergiur dengan beberapa penawaran yang sangat murah. Saya pun begitu. Saya melihat penawaran yang sangat murah, saya lihat foto-foto interiornya menarik, saya pun langsung pesan. Saat tiba di lokasi, ternyata penginapan tersebut cukup jauh dari lokasi-lokasi yang ingin saya kunjungi. Otomatis, sangat logis jika pihak penyedia penginapan menawarkan harga yang murah. Namun, jika jarak tidak menjadi masalah bagi Anda, berbagai tipe penginapan semacam ini tentunya bisa “menyelamatkan” kocek Anda selama di Rusia.
Biar bagaimanapun, saya merekomendasikan agar Anda terlebih dulu mengecek peta lokasi wisata yang akan Anda kunjungi. Barulah setelah itu, Anda cari penginapan yang kira-kira dekat dengan lokasi tersebut. “Dekat” di sini tak harus berjarak 100 sampai 500 meter dari lokasi wisata. Di Rusia, berjalan kaki sangatlah menyenangkan. Berjalan kaki sejauh satu kilometer dari lokasi penginapan ke tempat wisata masih terbilang dekat. Atau katakanlah Anda berada di Moskow, metro (kereta bawah tanah) akan menjadi salah satu “penyelamat” hidup Anda karena transportasi publik tersebut benar-benar akan memudahkan mobilisasi Anda dari satu tempat ke tempat lain di kota Moskow.
Benarkah orang Rusia tidak berbahasa Inggris? Ini tentunya tidak benar. Namun demikian, saya bisa katakan bahwa mereka memang lebih senang berbahasa Rusia. Saya pikir, situasi ini lebih kurang sama dengan di Indonesia. Masyarakat setempat tentu lebih senang berbicara dengan bahasanya sendiri. Bagi wisatawan Indonesia, masalah bahasa mungkin bisa menjadi kendala. Namun, hal ini bisa diatasi dengan beberapa trik.
Jika Anda ingin bertanya sesuatu di jalan, usahakanlah cari orang-orang muda. Mereka biasanya bisa berbahasa Inggris. Jangan putus asa jika mereka tak mengacuhkan Anda, pada dasarnya, itu bukan berarti mereka tak mau membantu, melainkan karena mereka kurang percaya diri jika langsung ditanya dengan bahasa Inggris. Anda bisa mulai bertanya dengan mengatakan, “Извините. Вы говорите по-английски?” (Izvinitye. Vy govoritye po-angliyski? Permisi. Apakah Anda bicara bahasa Inggris?). Jika ya, mereka biasanya akan langsung menanggapi Anda. Jika tidak, biasanya mereka hanya akan menggelengkan kepala seraya berkata, “Нет” (Nyet. Tidak).
Sementara untuk tulisan, huruf Kiril “menguasai” hampir di seluruh pelosok Rusia. Tak semua tempat publik memiliki transliterasi dalam huruf Latin. Hal ini tentunya akan sangat merepotkan bagi wisatawan yang tidak punya pengetahuan mengenai bahasa Rusia. Untuk hal ini, saya merekomendasikan bagi Anda yang berniat pergi ke Rusia untuk setidaknya belajar aksara Kiril. Tidak perlu ikut kursus, yang penting Anda tahu apa yang dibaca. Dengan bisa membaca huruf Kiril (terlepas dari pengucapannya benar atau salah) akan sangat membantu Anda selama di Rusia. Ada banyak situs yang bisa membantu Anda untuk belajar huruf Kiril (dan sekaligus bahasa Rusia, tentunya), seperti Russian For Everyone.
Poin yang terakhir ini bersifat opsional. Jika ini pertama kalinya Anda akan menginjakkan kaki di Rusia, dan Anda seorang diri, saya pikir akan “lebih aman” jika Anda punya kenalan di kota yang hendak Anda kunjungi. Namun, jika Anda seorang yang berjiwa petualang dan mau merasakan sensasi di Rusia tanpa bantuan siapa pun, tentunya hal itu akan menjadi kenangan dan sekaligus pengalaman yang tak terlupakan.
Bagaimana agar kita bisa memiliki teman dengan orang Rusia? Sebelum akhirnya saya bekerja dengan orang-orang Rusia, saya sudah lebih dulu memiliki beberapa teman baik di Rusia. Saya bertemu mereka secara online melalui situs Interpals. Jika situs itu terdengar asing bagi Anda, situs tersebut pada dasarnya ditujukan untuk pertukaran budaya dan bahasa. Jadi, orang-orang yang bergabung di situs tersebut (mayoritas) ingin menambah pengetahuan atau informasi mengenai budaya atau negara-negara yang ingin mereka ketahui. Namun demikian, mencari teman baik tentunya tidak mudah. Jika Anda ingin punya teman orang Rusia yang bisa membantu Anda selama di negara tersebut, Anda harus mulai dari jauh hari sebelum kunjungan Anda ke Rusia.
Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda