Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia yakin bahwa sistem pendidikan tambahan yang dibentuk di era Soviet perlu modernisasi, tetapi harus tetap bebas biaya. Foto: ITAR-TASS
Rusia memiliki pusat seni bagi anak-anak, yang sebelumnya dikenal sebagai ‘Pionir’. Pionir merupakan sebuah organisasi yang didanai pemerintah. Pusat ini biasanya terdapat di setiap distrik pada setiap kota Rusia. Di pusat seni inilah kegiatan budaya, olahraga, pecinta lingkungan, hingga perkumpulan sipil-patriotik berlangsung di bawah satu atap. Anak-anak dapat berlatih menyanyi, menggambar, menari, bermain musik, mempelajari lingkungan dan alam, memperdalam pengetahuan sejarah, kursus menjahit, merajut, membuat berbagai benda, hingga bermain catur. Selain itu, ada pula puluhan sekolah musik, sekolah seni, dan klub olahraga yang dikelola pemerintah yang tersebar di seluruh Rusia.
Beberapa kursus dapat dilakukan secara gratis, namun ada pula yang mematok biaya bulanan sekitar 200-500 rubel (6-14 dolar AS). Anda harus membeli sendiri bahan yang dibutuhkan, seperti cat, kuas, dan kertas untuk kelas seni, misalnya. Namun, tidak semua anak bisa menemukan hobi mereka di pusat seni terdekat. Pilihan yang ditawarkan berbeda-beda di tiap tempat dan tidak semua orangtua mampu mengantarkan anak mereka ke bagian lain kota. Selain itu, pengajaran di pusat semacam ini tidak selalu yang terbaik karena dibanderol dengan harga yang cukup murah.
Oleh karena itu, beberapa orangtua yang lebih mampu secara finansial memilih untuk mengirim anak mereka ke penyedia kursus dari swasta. Mereka bisa memilih sendiri guru yang diinginkan serta lokasi yang lebih nyaman. Namun jelas mereka harus membayar lebih mahal.
Olga, seorang warga Rusia, memiliki anak berusia 5 tahun. Anak Olga telah belajar seluncur indah (figure skating) selama enam bulan. “Tetangga saya memasukkan anaknya ke kursus seluncur, jadi saya memasukkan anak saya juga untuk menemaninya. Setidaknya seseorang dalam keluarga saya bisa meluncur dengan baik,” kata Olga. Kelas ini berlangsung tiga kali seminggu, termasuk dua pelajaran di gelanggang es, satu kelas kebugaran umum di sebuah gedung olahraga, dan satu kelas koreografi. Biaya kursus ialah enam ribu rubel per bulan (sekitar 170 dolar AS), ditambah perlengkapan olahraga dan sepatu seluncur.
Jumlah tersebut sama seperti harga kursus berlayar. Pelatih yachting Irakly menjelaskan bahwa pelatihan olahragawan dalam cabang olahraga apa pun cukup menguras dompet orangtua, karena tidak hanya perlu membayar untuk sesi reguler dan peralatan olahraga, tetapi juga perjalanan ke berbagai kompetisi. “Olahragawan kecil tidak dapat berkembang tanpa lingkungan kompetitif yang layak. Pelatih dan orangtua perlu menghabiskan banyak uang untuk itu,” kata Irakly.
Tentu saja, tidak semua orangtua mengambil pendekatan sistematis untuk jenis pelatihan ini. Seringkali tujuan memasukan anak ke kursus untuk mengembangkan keterampilan atau bakat tertentu pada anak, tetapi sekadar menyibukkan anak dengan suatu kegiatan. “Beberapa anak berusia 11 atau 12 tahun sudah biasa berenang, berlatih sepak bola, atletik, hoki, bahkan menyelam,” kata Irakly.
Mengambil kursus hoki membutuhkan biaya rata-rata 3.500-5000 rubel per bulan (100-140 dolar AS), dengan pelatihan dua kali seminggu. Di luar Moskow, harganya biasanya lebih rendah tetapi tidak akan kurang dari 1.500-2.000 rubel per bulan (sekitar 50 dolar AS).
Untuk mengikuti kelas dansa ballroom, orangtua perlu membayar 2.000-4.000 rubel sebulan (60-120 dolar AS). Namun, perdu diingat bahwa hobi ini mewajibkan orangtua membeli kostum mahal untuk pertunjukan, yang biayanya berkisar dari 200 dolar AS.
Kursus privat menggambar dan melukis biasanya dibanderol 500 rubel per jam (14 dolar AS), sementara kursus berkelompok dibanderol 2.000-5.000 rubel untuk sebulan (40-130 dolar AS), tergantung pada tingkat pengajaran. Kursus musik sedikit lebih murah, yakni sekitar 300 rubel (90 dolar AS) per jam.
Menyongsong Perubahan
Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia yakin bahwa sistem pendidikan tambahan yang dibentuk di era Soviet perlu modernisasi. Namun ia memastikan apapun perubahan yang dibuat, kursus tersebut harus tetap bebas biaya. “Pencapaian yang paling penting dari sistem pendidikan kita adalah pendidikan tambahan yang bebas biaya. Kita adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki pendidikan tambahan gratis bagi setiap warga negara. Kami berencana untuk mempertahankan fasilitas ini, bahkan memperluasnya,” kata Menteri Pendidikan Rusia Dmitry Livanov.
Kementerian Pendidikan Rusia berencana membuat klub untuk mempelajari inovasi dan nanoteknologi dan mengembangkan wisata pendidikan. Pendidikan anak harus dilengkapi tidak hanya melalui organisasi budaya dan olahraga (seperti museum, studio seni, dan klub olahraga), tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan dan bisnis. Kementerian Pendidikan Rusia bermaksud memberikan kesempatan lembaga penyedia jasa untuk menawarkan pekerjaan ke spesialis yang bukan guru terlatih, terutama spesialis teknis tertentu, atau aktor.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda