Umat Islam telah hidup berdampingan dengan para pemeluk Ortodoks.
Lokasi ziarah bagi komunitas muslim paling banyak berada di Bashkiria dan Tatarstan, dua wilayah yang bertetangga yang terletak di Pegunungan Ural Selatan dan daerah Volga. Tempat-tempat tersebut menyimpan jejak peninggalan zaman pertengahan dari Kekaisaran Gerombolan Emas yang menyebarkan agama Islam kepada penduduk lokal. Daerah-daerah Republik Kaukasus Utara yang didominasi umat Islam juga merupakan tujuan penting untuk ziarah muslim.
Makam Hussein-Bek dan Turukhan, Bashkiria
Sekitar 40 km dari Ufa, ibu kota Bashkiria, terdapat dua makam kuno dari abad ke-12 dan 14 yang masih terawat dengan baik yakni makam Akzirat dan monumen makam Turukhan.
Makam Akzirat — yang berarti makam muslim dalam bahasa Bashkiria — adalah makam yang dibangun pada abad ke-14 untuk Haji Hussein-Bek, imam pertama di kawasan yang sekarang menjadi Bashkiria. Makam ini dianggap sebagai tempat ziarah muslim paling keramat di Rusia.
Pembangunan makam Akzirat diperintahkan oleh Timurlang, penakluk masyhur dari Asia Tengah dan pendiri Dinasti Timurid yang tersohor. Tak jauh dari makam Hussein-Bek, terdapat beberapa nisan dengan tulisan Arab yang diyakini merupakan pekuburan para perwira perang Timurlang.
Sekitar 10 km dari sana, terdapat sebuah makam kuno lain yakni monumen makam Turukhan. Turukhan, seperti Hussein-Bek, adalah seorang penguasa muslim yang bijak. Menurut beberapa sejarawan, Turukhan masih keturunan tokoh terkemuka Genghis Khan, pendiri dan penguasa besar pertama Dinasti Mongol yang memiliki batas darat terpanjang dalam kekaisaran kuno.
Mata Air Auliya, Bashkiria
Mata air Auliya hanya mengalir selama sekitar 30 hari di akhir Mei dan awal Juni. Kredit: strana.ru
Mata Air Auliya (auliya berarti ‘suci’ dalam bahasa Bashkira) berada di Gunung Aushtau, Pegunungan Ural Selatan. Mata air ini diyakini memiliki khasiat penyembuhan. Ada kepercayaan, mereka yang mandi di mata air Auliya dan mewadahi air sucinya dapat sembuh dari batu ginjal, penyakit pernapasan dan perut. Tak heran, puluhan ribu peziarah datang tempat ini setiap tahun.
Uniknya, mata air Auliya hanya mengalir selama sekitar 30 hari di akhir Mei dan awal Juni, dan konon mata air ini hanya akan berkhasiat setelah tanggal 15 Mei.
Ziarah ke mata air Auliya memiliki dua tahap, yakni mencapai mata air suci dan mendaki hingga puncak Gunung Aushtau. Banyak muslim percaya bahwa mendaki Gunung Aushtau merupakan versi kecil ibadah Haji. Terdapat tiga makam di puncak Gunung Aushtau. Menurut legenda, ketiganya merupakan kuburan dari tiga penyiar agama Islam dari Osh yang dibunuh pada abad ke-13 oleh penduduk lokal. Setelah bertobat, penduduk lokal mengubur Syekh Muhammad Ramazan al-Ush dan dua kawannya di puncak gunung, yang seketika menyebabkan kemunculan mata air suci di lerengnya.
Derbent, Dagestan
Kredit: timag82.livejournal.com
Kota Derbent di Dagestan dianggap sebagai salah satu permukiman tertua yang masih ditempati. Kota itu memiliki dua tempat suci yang disakralkan terutama oleh muslim di Kaukasus Utara yakni pemakaman Tutibike dan Kyrkhlyar.
Pemakaman Tubitike dibangun antara 1787-1788 oleh penguasa Derbent dan Kuba, Fet-Ali-Khan untuk menghormati Tutibike, istri sekaligus pendampingnya dalam memerintah Derbent. Menurut legenda, Tutibike adalah penguasa yang sangat bijak dan berani. Berkat jasa Tutibike, Derbent berhasil mengatasi pengepungan selama sembilan bulan.
Tak jauh dari pemakaman Tutibike terdapat sebuah tempat bernama Kyrkhlyar, situs makam yang menyimpan jasad para martir Islam. Kyrkhlyar berarti ‘empat puluh’ dalam bahasa Turki. Menurut legenda, Kyrkhlyar menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi 40 perwira perang Arab yang meregang nyawa dalam perjuangan untuk memperkuat pengaruh Islam di Kaukasus Utara.
Benteng Kala Quraisy, Dagestan
Benteng Kala Quraisy, Dagestan. Lihat tampilan 3D dari situs Departemen Kebudayaan Federasi Rusia di sini. Kredit: kultura.rf
Benteng Kala Quraisy merupakan situs masjid tertua di Rusia. Benteng Kala Quraisy diyakini ditemukan pada abad ke-7 masehi oleh keturunan Suku Quraisy, suku yang melahirkan Nabi Muhammad. Bangunan tersebut merupakan gedung berbenteng pertama yang didirikan sebagai bagian dari penyebaran Islam di Kaukasus. Di sana terdapat pula sebuah ruangan makam kuno dan museum.Benteng kuno Kala Quraisy berada 1.000 meter di atas permukaan laut. Kala Quraisy sering pula disebut Machu Picchu Dagestan karena terlihat seperti labirin batu berteras-teras di lereng gunung yang tinggi.
Makam Borga Kash, Ingushetia
Kredit: timag82.livejournal.com
Makam Borga Kash merupakan situs bersejarah berusia 600 tahun yang sangat penting, meski asal-usul pendirian makam masih menjadi perdebatan di kalangan ahli sejarah. Ada dugaan makam tersebut dibangun oleh Souve yang cantik jelita di atas makam kekasihnya. Ada pula yang berkeras bahwa tempat itu merupakan peristirahatan terakhir seorang syekh Arab. Ketika sang syekh merasa kematiannya sudah dekat, ia pergi ke padang rumput dengan seekor unta. Ia membiarkan sang unta berkeliaran bebas dan memutuskan untuk membangun makamnya di tempat unta itu berhenti. Sementara, para peneliti modern meyakini bahwa makam tersebut adalah makam gubernur setempat yang menjadi wakil Penguasa Turki Uzbek.
Hingga kini, situs makam Borga Kash masih terawat dengan baik. Tulisan-tulisan Arab masih tampak jelas di atas pintu masuknya. Menurut cerita beberapa saksi mata yang sudah uzur, di bawah bangunan batu makam itu terdapat sebuah situs perkuburan dan dengan beberapa peti kayu.
Ziyarts, Chechnya
Kredit: timag82.livejournal.com
Terdapat 59 Ziyarts (situs makam suci) di Chechnya. Ziyarts yang paling dipuja berada di desa Haji Evla. Pada abad ke-19, desa ini merupakan tempat tinggal Syekh Sufi Kunta-Haji Kishiyev, seorang suci dan pencinta damai beretnis Chechen. Kishiyev adalah salah satu penyiar agama yang menyebarkan keyakinan Zikr (‘Mengingat Allah’).
Tak jauh dari rumah Kishiyev, terdapat sebuah mata air suci yang diyakini memiliki khasiat kesehatan. Peziarah juga dapat mengunjungi ruangan bawah tanah tempat ibu Kishiyev dikuburkan yang terletak di dekat Gunung Ertina, gunung yang dianggap suci oleh masyarakat Chechen.
Reruntuhan Bulgar Besar, Tatarstan
Bulgar Besar: menara kecil dan pemakaman Cannes. Kredit: Lori/Legion Media.
Di tepi Sungai Volga sekitar 140 km dari Kazan, ibu kota Tatarstan, terdapat reruntuhan Bulgar Besar, kota kuno yang legendaris. Kota ini adalah salah satu yang terbesar dalam Dinasti Gerombolan Emas pada zaman pertengahan.
Selain reruntuhan kuno, ada Desa Bolgary dan dinding sebuah masjid besar bermenara yang dibangun pada abad ke-13. Di seberang pintu masuk masjid terdapat Makam Utara yang merupakan makam bangsawan Bulgar dan di sebelah timur masjid berdiri Makam Timur yang diubah menjadi gereja Ortodoks pada abad ke-18. Saat ini, tempat tersebut menjadi salah satu tujuan ziarah penting bagi umat Islam di Rusia.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda