'Mengasah Pasak di Atas Kepala' : Apa Arti di Balik Ungkapan Rusia yang Aneh Ini?

Russia Beyond (Photo: Archive Holdings Inc./Getty Images)
Frasa yang terdengar ambigu ini digunakan untuk mendeskripsikan orang yang sangat keras kepala yang sangat sulit dibujuk untuk berubah pikiran. Apa pun yang Anda katakan, mereka tidak peduli.

"Sebaiknya Anda menancapkan pasak di kepalanya — dia tetap bersikeras dengan caranya sendiri!", demikian kira-kira contoh peribahasa di atas. Ungkapan sejenis dalam bahasa Rusia yang menggambarkan orang yang sangat keras kepala adalah: "Seperti melempar kacang polong ke dinding".

Bayangkan seseorang mengasah ujung pasak; lalu bayangkan hal ini dilakukan di atas kepala seseorang. Meskipun ini jelas sebuah metafora, dalam bahasa Rusia hal ini menggambarkan seseorang yang begitu keras kepala dengan "kepala yang benar-benar keras", sehingga mereka bahkan tidak akan menyadari bahwa ada sebuah pasak di kepala mereka.

Ungkapan ini juga dapat ditemukan dalam literatur klasik — misalnya, dalam novel 'Dr. Zhivago' karya Boris Pasternak, yang diucapkan oleh Nikolai Vedenyapin, mantan pendeta yang juga paman dari Yuri Zhivago. Setelah berpidato panjang lebar tentang sejarah dan Kristus, yang ditujukan kepada Voskoboynikov (yang disebut juga sebagai "manusia Soviet baru" dan seorang ateis), Vedenyapin berseru: "Lihatlah aku pergi, aku telah bekerja keras! Sementara Anda tampaknya masih memiliki pancang di kepala Anda!" Ia sudah berusaha keras untuk menjelaskan dan membuktikan keberadaan Tuhan, tetapi lawannya tetap tidak peduli. Akan tetapi, publikasi bahasa Inggris 'Dr. Zhivago' tidak menerjemahkan frasa ini secara harfiah, dan memilih untuk menggunakan frasa berikut ini: "Saya sudah cukup lelah, nampaknya saya berbicara dengan dinding kosong."

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki