Apa yang pertama kali terlintas pada benak Anda ketika mendengar kata 'gaya Rusia? Kemungkinan besar, Anda akan membayangkan kokhoshnik — hiasan kepala tradisional yang dikenakan oleh wanita Rusia, motif Gzhel atau Khokhloma, serta bingkai jendela berukir.
Namun bagaimana dan kapan gaya itu lahir, dan apakah motif-motif itu memiliki arti?
Setelah mempelajari kehidupan di Eropa dan menjalin hubungan diplomatik serta persahabatan dengannya, Pyotr yang Agung memutuskan untuk menyingkirkan segala sesuatu yang berbau "asli" Rusia di negerinya. Dia mengobarkan perang yang hampir terbuka terhadap segala sesuatu yang kuno dan berbau abad pertengahan di Rusia. Sang tsar sangat bersemangat untuk membuat negaranya lebih modern dan lebih mirip dengan Eropa. Untuk mencapai tujuannya, Pyotr mengundang arsitek Italia untuk membangung istana alih-alih tempat tinggal kayu, memaksa para bangsawan mengenakan pakaian Eropa alih-alih kaftan tradisional, serta mencukur janggut panjang mereka dan mengenakan wig.
Potret Pyotr yang Agung, karya Paul Delaroche.
Kunsthalle HamburgSelama dua abad berikutnya, keturutan Pyotr mengembangkan gagasan tentang "Rusia yang progresif". Arsitektur gereja tradisional bahkan digantikan oleh gaya barok Eropa abad ke-17 hingga ke-18.
Pyotr mungkin bisa mengendalikan bangsawan dan merubah arsitektur resmi di ibu kota Rusia, tetapi di wilayah lainnya, orang-orang biasa tetap menjalankan tradisi lama dan kerajinan tradisional terus berlanjut seperti sebelumnya.
Distaff Rusia.
Elena Syomina/Museum Seni Dekoratif Seluruh RusiaPihak berwenang tidak berusaha mengganggu gaya lukisan pada distaff (bilah kayu penggulung benang) atau mengatur pola dan motif kerajinan tangan di seluruh negeri. Pyotr sendiri memiliki kontribusi pada gaya Rusia melalui Porselen Delft Belanda kesayangannya — warna putih dan biru porselen itu kemudian diadopsi oleh perajin Gzhel (keramik khas Rusia yang menggunakan motif tradisional Rusia).
Kotak perhiasan Gzhel samovar (kiri), vas bunga tulip, gaya porselen Delft (kanan).
Domain Publik; MicheleLovesArt (CC BY-SA 2.0)Gaya Rusia mungkin tidak akan bertahan sampai hari ini jika tidak dihidupkan kembali pada paruh kedua abad ke-19 oleh kaum bangsawan, yang memutuskan untuk beralih ke "akar" mereka saat mencari ide dan identitas nasional. Unsur-unsur gaya rakyat primitif menjadi mode, sementara masyarakat kelas atas menjadi tertarik pada kehidupan rakyat biasa. Tren ini banyak dipengaruhi oleh para seniman Peredvizhniki (Pengembara), yang menggambarkan kenyataan pahit kehidupan sehari-hari para petani.
Selain itu, pada pergantian abad ke-20, muncul gerakan artistik Mir Iskusstva (Dunia Seni), yang berusaha mengekspresikan motif otentik Rusia dalam seni visual. Sumber utama inspirasi motif-motif itu berasal dari dongeng Rusia, yang terutama bisa dilihat dalam karya-karya Viktor Vasnetsov.
Lukisan 'Bogatyr', karya Viktor Vasnetsov.
Galeri TretyakovDi dunia ilustrasi buku, contoh paling terkenal dari gaya Rusia adalah grafis dongeng karya Ivan Bilibin.
Ilustrasi Ivan Bilibin untuk dongeng 'Vasilisa yang Cantik'.
Zvonnitsa-MG, 2019Bogatyr (kesatria) dan keindahan Rusia pada kokoshnik menjadi gambar populer dalam pemasaran dan perdagangan karena ditampilkan dalam berbagai kemasan.
Kemasan cokelat 'Narodny' (Rakyat).
Pabrik Cokelat dan Gula-gula RomanenkovaGaya Rusia juga menjadi sangat populer di teater. Pada awal abad ke-20, pengusaha Sergey Diaghilev menyelenggarakan pergelaran seni ‘Musim Rusia’ yang terkenal di Eropa. Pergelaran tersebut menyatukan pameran seni, balet, dan opera. Produksi paling ikonik dari grup Ballets Russes-nya adalah "Zhar-ptitsa" (Burung Api) garapan Igor Stravinsky, yang mengenakan kostum dan set rancangan Leon Bakst, anggota lain dari grup Mir Iskusstva.
Motif Rusia juga muncul dalam desain interior saat kompor keramik dan sulaman tradisional menjadi mode. Seni perhiasan juga ikut bergabung: Faberge dan ahli perhiasan lainnya mulai memproduksi peralatan makan dan pernak-pernik berharga dalam gaya Rusia abad pertengahan.
Pengocok garam buatan firma P.A. Perusahaan Ovchinnikov, 1894.
Museum Sejarah NegaraPuncak kebangkitan gaya Rusia adalah perayaan 300 tahun Dinasti Romanov pada 1913. Pada saat itu, kaisar terakhir Rusia Nikolay II menyelenggarakan pesta kostum legendaris yang mewajibkan para tamu untuk mengenakan busana yang berasal dari periode sebelum reformasi Pyotr yang Agung.
Para tamu pada pesta kostum kekaisaran.
Domain PublikGaya Rusia menemukan ekspresinya yang paling nyata dalam arsitektur. Gaya tersebut sangat disukai oleh Kaisar Aleksandr III, seorang reaksioner dan pemuja nilai-nilai tradisional. Dia sering dibandingkan dengan beruang Rusia, sementara janggut sekopnya sangat kontras dengan kumis tipis yang elegan dari pendahulunya.
Aleksandr III adalah orang yang menyetujui pembangunan Gereja Penyelamat Kami Menumpahkan Darah di Sankt Peterburg. Gereja dengan kubah dan mosaik berwarna itu dibangun dengan gaya yang Pseudo-Rusia. Bangunan yang memiliki tampilan dan nuansa yang sangat berbeda dengan kota kekaisaran Pyotr yang Agung itu dibangun pada 1883—1907, dan sangat mirip dengan Katedral St. Basil Moskow yang dibangun pada abad ke-16.
Gereja Penyelamat Kami Menumpahkan Darah, Sankt Peterburg.
Legion MediaGaya arsitektur Pseudo-Rusia juga banyak ditemukan di Moskow. Pada abad ke-19, bangunan Museum Sejarah yang dirancang oleh arsitek Vladimir Sherwood dibangun di sebelah Kremlin. Agar sesuai dengan arsitektur Lapangan Merah, bangunan tersebut dibangun dengan batu bata merah dan memiliki banyak fitur dekoratif yang khas, seperti detail cembung, lengkungan, ornamen tetesan, dan detail lain yang khas dari arsitektur kayu Rus Kuno.
Museum Sejarah Negara.
Skif-Kerch (CC BY-SA 4.0)Segera setelah pembangunan Museum Sejarah, sebuah bangunan Duma Kota bergaya serupa didirikan di dekatnya (kini menjadi Museum Perang Patriotik 1812).
Bekas gedung Duma Kota yang kini menjadi Museum Perang Patriotik 1812.
Legion MediaKetika menugaskan pembangunan gedung untuk Museum Barang Antik Rusia, kolektor seni Pyotr Shchukin menginginkannya menyerupai kamar tradisional bangsawan Rusia. Pada masa Soviet, bangunan itu difungsikan sebagai Museum Biologi Timiryazev.
Museum Biologi Timiryazev, Moskow.
NVO (CC BY-SA 2.5)Ada juga bangunan yang meniru arsitektur kayu abad ke-16 hingga ke-17. Misalnya, rumah slavofila (seseorang yang sangat mengagumi orang-orang Slavia atau bahasa mereka) Mikhail Pogodin di Moskow memiliki banyak pola kayu dan elemen ukiran, seperti banyak bangunan serupa di seluruh Rusia.
Rumah Mikhail Pogodin, Moskow.
Yelena Butko (CC BY-SA 4.0)Pada abad ke-20, arsitek menciptakan kombinasi fantastis dari Gaya Pseudo-Rusia dan Art Nouveau. Misalnya, Stasiun Yaroslavsky di Moskow, yang dirancang oleh Fyodor Schechtel, dibangun dengan gaya tersebut.
Stasiun Kereta Api Yaroslavsky, Moskow, dalam kartu pos prarevolusi.
Domain PublikKebangkitan kembali gaya tradisional Rusia pada tahun 2000-an dapat digambarkan sebagai neohistorisisme. Di perkebunan Kolomenskoye Moskow, terem kayu Tsar Aleksey Mikhailovich, ayah Pyotr yang Agung, dipulihkan sesuai dengan sketsa lama.
Istana kayu Tsar Aleksey Mikhailovich di Kolomenskoye.
Di Taman Izmaylovo, kompleks hiburan Kremlin Izmaylovsky dibangun dengan gaya yang meniru arsitektur Rusia abad ke-16 hingga ke-17.
Kremlin Izmailovsky.
Motif tradisional Rusia juga telah mengilhami bisnis. Di berbagai daerah terdapat hotel-hotel yang mengundang pengunjung untuk menginap di gubuk tradisional Rusia atau mencoba banya (sauna khas Rusia). Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak restoran Rusia dibuka, yang menawarkan masakan tradisional Rusia dan modifikasi modern dari produk dan resep yang sudah dikenal. Salah satu jaringan restoran bergaya Rusia yang paling terkenal, MariVanna, tidak hanya memiliki cabang di Moskow, tetapi juga di London, New York, dan Baku, dan menjanjikan para pelanggannya "semangat asli Rusia".
Pergaan busana Dolce & Gabbana pada Pekan Mode Musim Gugur 2012 di Milan (kiri), dan Ulyana Sergeenko dalam peragaan busana bertajuk Runway Couture Autumn Winter 2012 (kanan).
Photoshot / Vostock-Photo; Paris Haute Couture Fashion Week/Getty ImagesPerancang busana, baik yang terkenal secara internasional maupun rekan Rusia mereka yang kurang terkenal, mulai menggunakan motif nasional Rusia dalam koleksi mereka. Banyak dari elemen mereka merujuk pada motif kerajinan tradisional, baik itu renda, bunga di selendang Pavlovo Posad, atau warna dan motif Gzhel biru-putih.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda