Kerumunan ratusan wisatawan tampak di jajaran pilar kecil Katedral Isaakievskiy. Sebagian dari mereka berusaha mendapatkan foto yang sempurna dengan latar belakang kota, sebagian menunggu giliran untuk memasuki jajaran pilar, dan sebagian lagi mengantre untuk turun.
Tiba-tiba, suara terompet yang sangat mengganggu menembus kerumunan yang mulai terurai ketika seorang pria besar dengan bendera Rusia di lehernya menerobos masuk, mendorong orang-orang. Dia terlihat seperti Obelix yang terlalu banyak minum bir.
Para penggemar saat nobar siaran pertandingan putaran ke-2 babak penyisihan grup Euro 2020 antara tim nasional Finlandia dan Rusia di zona penggemar di Sankt Peterburg.
Alexey Danichev/Sputnik“Apakah Anda tahu bahwa Rusia akan segera melawan Belgia? Kami sedang bersiap-siap, permainan akan dimulai, mengumpulkan kekuatan kami!” dia memberi tahu wanita pertama di hadapannya. “Ya, kami tahu, sekarang biarkan saya mengambil foto!” protes sang wanita sambil mencoba berswafoto dengan latar belakang langit Sankt Peterburg. “Kamu tidak mengerti apa-apa! Sampai jumpa! Ra-si-ya!” teriaknya dan melanjutkan perjalanannya untuk menemukan lebih banyak turis untuk diganggu.
Adegan seperti itu dapat disaksikan pada 12 Juni, pada Hari Rusia, yang bertepatan dengan pertandingan pertama negara itu pada Euro 2020.
Sankt Peterburg penuh dengan simbol sepak bola pada hari itu. Stiker Euro 2020 terpampang di seluruh kota: di bus, di etalase, bar olahraga, dan kafe. Pusat kota menjadi hidup dengan tanda-tanda yang memberi petunjuk ke zona penggemar, tempat para pengunjung dapat menonton bareng (nobar) pertandingan di layar lebar, bermain sepak bola anak-anak, dan berfoto.
Tidak terlalu jauh dari Museum Hermitage, di dekat Museum Patung Lilin, sebuah patung Lionel Messi didirikan. Orang-orang Rusia yang berkunjung dan melihat patung itu menyebutnya seperti ‘kurcaci’. Kota ini siap menjadi tuan rumah bersama turnamen tersebut. Namun, seperti ada satu yang kurang: sepinya jumlah penggemar. Hari itu sepertinya orang-orang tak peduli dengan turnamen sepak bola tersebut.
Layar yang menampilkan siaran pertandingan Polandia-Slovakia di zona penggemar Sankt Peterburg.
Alexander Galperin/SputnikHal itu bukan karena kurangnya turis. Banyak yang berkunjung, tetapi mereka bukan suporter sepak bola. Kebanyakan yang datang ke Sankt Peterburg hari itu untuk berjalan-jalan dan menikmati akhir pekan yang panjang pada Hari Rusia.
Padahal banyak kafe di seluruh kota menyajikan menu bertema sepak bola, yang sebagian besar terdiri atas burger besar, shawarma, panekuk, dan borsch klasik. Akan tetapi, bahkan di hari pertandingan, banyak kafe yang setengah kosong. Menurut seorang pelayan di salah satu toko roti 'Korzhov', tidak banyak yang tertarik dengan menu sepak bola: orang-orang lebih suka memesan aperol dan anggur standar, dan memilih kafe dengan tempat duduk di luar. Bahkan banyak penduduk setempat bepergian ke luar kota.
“Saya berusaha menghindari Nevsky Prospekt dan daerah sekitarnya ketika perbatasan dibuka. Memang, suasananya tidak terlalu ramai di sana. Namun, sekarang, kebanyakan turis datang ke Sankt Peterburg. Sepak bola telah membuat semua orang menjadi gila,” kata Artur Morozov, seorang warga setempat.
Para penggemar saat nobar siaran pertandingan putaran ke-2 babak penyisihan grup Euro 2020 antara tim nasional Finlandia dan Rusia di zona penggemar di Sankt Peterburg.
Alexander Galperin/SputnikSalah satu zona utama terletak di Lapangan Konyushennaya, dekat Katedral Kebangkitan Kristus. Para sukarelawan tampak lelah meneriakkan dengan megafon tentang akses gratis ke zona penggemar. Akan tetapi, orang banyak yang tidak mau mendengarkan sehingga menciptakan kemacetan di jalan terdekat, alih-alih menggunakan pintu masuk yang tepat.
Sekitar seratus meter dari sana, terdapat kios-kios yang menjual selendang sepak bola dan magnet untuk aksesori kulkas bergambar Putin. Menurut salah satu penjual, permintaan suvenir bertema sepak bola tidak terlalu banyak. Dia pun jarang melihat kedatangan banyak turis asing di sekitar, hanya beberapa kali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sankt Peterburg Boris Piotrovsky mengumumkan bahwa pada setiap pertandingan di Ibu Kota Utara itu akan dihadiri hingga 10.000 penonton asing. Saya melaporkan sebelumnya tentang bagaimana Rusia mengeluarkan kebijakan masuk bebas visa hanya khusus untuk penonton perhelatan seperti Euro 2020 ini (yang Anda butuhkan hanyalah ID Fan). Meski demikian, saya tidak melihat banyak orang asing datang. Saya harus mencari foto mereka menggunakan geotag di Instagram, yang sebagian besar dibagikan oleh pihak stadion.
Para penggemar mengenakan hiasan kepala khas Rusia saat nobar siaran pertandingan putaran ke-2 babak penyisihan grup Euro 2020 antara tim nasional Finlandia dan Rusia di zona penggemar di Sankt Peterburg.
UEFA/Getty ImagesPawel yang berasal dari Polandia, misalnya, datang untuk pertandingan Polandia-Slovakia. Dia tiba dari Kaliningrad pada 11 Juni setelah melakukan perjalanan dari Polandia dengan mobil.
“Pihak penyelenggara baik-baik saja, tetapi kontrol keamanan di pintu masuk stadion benar-benar menyeluruh. Sebagian besar dari kami tidak memiliki masalah dengan orang Rusia. Akan tetapi, suatu kali di zona penggemar, beberapa orang mulai berdebat dengan kami ketika mereka menumpahkan bir … Yang paling kami sukai adalah restoran dan suasana kota Anda — maksud saya monumen, arsitektur jalanan, sungai, dll. Tentu saja, saya suka gadis Rusia ... Yang tidak kami sukai adalah orang-orang di sini tidak mau atau tidak berbicara bahasa Inggris sama sekali, bahkan di restoran atau pub,” jawab Pawel ketika ditanya tentang kesan pertamanya.
Olaf, orang Polandia lainnya, tiba dengan pesawat, lalu balik lagi sehari setelah pertandingan Polandia-Slovakia.
“Pihak penyelenggara pertandingan sangat bagus. Sebenarnya saya tidak ada keluhan tentang apa pun. Orang-orang Rusia itu sangat baik. Kami melihat Benteng Petropavlovskaya dan Katedral Santa Isaac. Pada hari ini, kami mencoba memasuki Museum Hermitage, tetapi ada antrean besar. Sayangnya, kami tidak berhasil membeli tiket secara daring di situs Hermitage. Faktanya, itu adalah masalah di kota ini — banyak antrean,” ujarnya.
Fans Polandia menunjukkan dukungan mereka sebelum pertandingan Grup E Kejuaraan UEFA Euro 2020 antara Polandia dan Slovakia di Stadion Sankt Peterburg pada 14 Juni 2021.
Lars Baron/Getty ImagesSatu-satunya kerumunan besar yang terlihat ialah di dekat Hotel 'Astoria'. Para penggemar ingin melihat dengan jelas tim Belgia yang tinggal di sana. Sebagian jalan ditutup hanya untuk mereka. Tampak orang-orang bersandar di barikade hanya karena ingin melihat dengan jelas para pemain yang datang dan pergi.
"Dan siapa orang-orang ini, apakah saya mengenal mereka?" tanya seorang wanita kepada seorang penggemar. "Ya, mereka adalah koki pastry yang hebat, mereka membuat wafel Belgia yang sangat enak," balasnya bercanda.
"Saya berdoa agar tidak mendapatkan pesanan untuk mengantar ke stadion karena saya bisa terjebak di sana selama setengah malam!" ujar sopir taksi yang mengantar saya. Satu jam sebelum pertandingan, para penggemar berbondong-bondong melewati Taman Primorsky menuju stadion. Zona penggemar pun akhirnya mulai terisi. Namun, kapasitas maksimalnya baru tercapai jelang laga Rusia-Finlandia pada 16 Juni.
Mereka yang tidak berhasil masuk ke zona penggemar hari itu akhirnya menonton pertandingan di bar olahraga di seluruh kota. Salah satu bar tempat saya berada sudah dipesan beberapa jam sebelum pertandingan. Bir disajikan dalam mangkuk besar yang menyerupai bola sepak dan jika Anda berhasil menebak skor dengan benar, Anda menerima 3,5 liter disertai beberapa makanan ringan.
Para penggemar di stadion Gazprom Arena sebelum dimulainya pertandingan Kejuaraan Sepak Bola Eropa: Polandia-Slovakia.
Alexander Demyanchuk/TASS“Saya mencoba untuk tetap tenang, jadi saya memprediksi kemenangan Belgia dengan skor 3-1 — kami setidaknya bisa mencetak satu gol, bukan?” Vladimir, yang ada di sana bersama pacarnya, Katya, membagikan prediksinya. Dalam beberapa jam berikutnya, dialah yang paling keras mengutuk tim Rusia setiap kali kehilangan bola.
Penggemar Rusia menunggu di kursi mereka sebelum pertandingan Grup B Kejuaraan UEFA Euro 2020 antara Finlandia dan Rusia di Stadion Sankt Peterburg pada 16 Juni 2021.
Joosep Martinson/UEFA/Getty ImagesDia dan Katya menghabiskan dua porsi bir 3 liter. Sekitar sepuluh menit sebelum pertandingan berakhir, dia dengan berlinang air mata menatap layar, memohon agar Rusia mencetak setidaknya satu gol. Pada saat itu, beberapa meja sudah dikosongkan karena para penggemar yang kecewa sudah meninggalkan bar. Hasil akhirnya adalah 3-0 untuk Belgia.
Para penggemar menyaksikan siaran pertandingan antara tim nasional Belgia dan Rusia di salah satu restoran di Sankt Peterburg.
Peter Kovalev/TASSSetelah pertandingan, Vladimir terlihat berdiri di luar. Katya pun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk merokok setelah pertandingan yang menegangkan.
“Jadi, apa rencanamu sekarang?” tanyaku. “Yah, kami tidak memenangkan bir, jadi kami harus membeli lebih banyak lagi. Yang penting jangan bahas sepak bola lagi,” jawab Katya kecewa.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda