Nikolai Atlasov, seorang warga Oymyakon, punya cara unik untuk menghangatkan sapi-sapinya di tengah suhu musim digin yang ekstrem. Ia memasangkan “bra” bulu. Pemilik lima ekor sapi berusia 70 tahun itu khawatir hewan-hewan ternaknya kedinginan atau bahkan terserang frostbite ‘radang dingin’ ketika berkeliaran di luar.
“Selama musim dingin, mereka tinggal di lumbung. Meski begitu, tiap hari mereka berkeluyuran sekalipun suhu turun hingga -60 derajat,” kata Atlasov kepada The Siberian Times.
“Bra” sapi dibuat dari sepotong kain besar berbentuk segitiga. Kain itu dilapisi bulu kelinci atau mantel kulit domba tua. Atlasov memasangkan “bra” tersebut ke tubuh sapi dengan tiga tali: dua di sekitar pinggang dan satu di bawah ekor. “Bra” ini membantu melindungi kulit sapi yang halus dan sekaligus mengawetkan cadangan susunya.
Oymyakon disebut sebagai tempat paling dingin di dunia yang dihuni manusia. Suhu terendah yang tercatat secara resmi di Oymyakon adalah -67,7 derajat Celsius pada 1933. Namun, penduduk setempat mengatakan bahwa suhu pernah mencapai -71,2 derajat Celsius pada Januari 1924.
Anak-anak sekolah dasar (usia 7 sampai 10 tahun) di Oymyakon terus bersekolah selama suhu udara masih di atas -52 derajat Celsius. Sekolah baru tutup ketika suhu turun di bawah -56 derajat Celsius.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda