Lagu pertama tentang Putin muncul tak lama setelah ia menduduki kursi kepresidenan.
SputnikLagu pertama dalam daftar ini muncul tak lama setelah Putin menduduki kursi kepresidenan. Muncul pada 2002, lagu ini dipopulerkan oleh tiga orang perempuan yang tergabung dalam grup musik “Poyuschie Vmeste”. Kala itu, “Takogo kak Putin” berhasil menjadi hit dan dianggap sebagai lagu mereka yang paling populer.
Trio tersebut menggambarkan Putin sebagai sosok pacar yang sempurna.
“Sekarang saya ingin seseorang seperti Putin yang kuat,
Yang seperti Putin, yang tak mau minum alkohol,
Yang seperti Putin, yang tak akan menyinggung perasaanku,
Yang seperti Putin, yang tak akan meninggalkanku.”
Grup musik “Bely Oryol” (Elang Putih) juga pernah merilis lagu tentang Putin. Pada lagu itu, sang presiden digambarkan sebagai sosok pemimpin yang tangguh dan bisa diandalkan. Baik lagu ini maupun “Takogo kak Putin” muncul tak lama setelah berakhirnya pemerintahan Boris Yeltsin (presiden pertama Rusia). Jadi, mungkin tak mengherankan jika grup-grup musik kala itu memandang Putin sebagai orang yang menggoda dan berkuasa — dua hal yang tak dimiliki pendahulunya menjelang akhir masa jabatannya yang kedua.
Lagu tersebut sebetulnya tak hanya bercerita tentang Putin, melainkan juga beberapa isu global, seperti kematian Putri Diana, tragedi 9/11, dan gerakan Taliban. Melalui lagu ini, “Bely Oryol” berusaha menenangkan seluruh pendengarnya bahwa (pemerintah) Rusia akan melindungi rakyatnya.
“Ada sistem rudal Grad di padang terbuka, Putin dan Stalingrad di belakang kita!”
Lagu VVP (Vladimir Vladimirovich Putin) merupakan reaksi terhadap kerusuhan politik yang melanda Rusia pada 2011 hingga 2012, ketika negara itu tengah menggelar pemilu legislatif dan presiden. Putin kembali menduduki kursi kepresidenan dan penyanyi Tajik Tolibjon Kurbankhanov merilis lagu yang menggambarkan VVP dengan yang sangat positif.
“VVP menyelamatkan negara,
VVP membelanya,
VVP telah membangkitkan dan mengembangkannya,
VVP telah menyelamatkan rakyat,
VVP merawat dan menjaga stabilitas.”
Krisis Ukraina dan memburuknya hubungan Rusia dengan Barat memicu munculnya gelombang baru lagu-lagu patriotik yang memuji Putin sebagai seorang penyelamat. Dalam video musik “Moy Putin”, Mashany — sang penyanyi — mengenakan baju dengan corak warna bendera Rusia dan bernyanyi di lapangan terbuka yang terang. Namun, suasana dalam video itu kemudian berubah ke ruang bawah tanah yang gelap, dan di situ ia mengenakan baju dengan corak warna bendera Ukraina ... tentu saja, itu bukan pesan yang halus.
“Engkaulah Putin,
Kuingin bersamamu,
Kumenangis karenamu: Putinku yang manis, bawalah daku bersamamu, kuingin bersamamu.”
Musikus terkenal lainnya juga pernah mempopulerkan lagu tentang Putin. Timati, penyanyi R&B Rusia yang paling populer, pernah tampil dalam video musik “Luchshiy drug”.
“Seluruh negeri mendukungnya.
Kau tahu bahwa dia adalah pahlawan super yang keren.
Hari ini saya adalah pemain, dan temanku ada bersamaku.
Dialah bosnya, jadi kau tahu semuanya akan berjalan sesuai rencana.
Kau tahu siapa andalanmu.”
Sosok Putin juga tak luput dari perhatian penyanyi Rusi Masha Rasputina. Pada lagu “Kogda my vmeste” yang ia rilis pada 2015, Rasputina menyebut Putin sebagai “teman kita”. Lagu itu pernah ia bawakan di Kremlin bersama paduan suara anak-anak.
“Di tengah momen kecemasan, penuh harap, dan ujian yang bersejarah ini,
Teman kita, sang presiden, menerima pengakuan tulus dari seluruh negeri,
Kau hidup dari tahun ke tahun dengan mengedepankan kesetaraan dan persaudaraan,
Rakyat mempercayaimu untuk melindungi tatanan negara.”
Lagu terbaru yang didedikasikan untuk sang pemimpin Rusia ini ternyata menyulut kontroversi. Anna Kuvychko, seorang anggota parlemen Rusia, menyanyikan lagu itu bersama murid-murid berseragam militer.
“Dunia sudah lelah dengan peperangan.
Dunia sudah lelah dengan hegemoni (AS).
Tak ada yang bersuara di Eropa,
Timur Tengah dilanda kesengsaraan.”
Dan di akhir refrain:
“Jika panglima tertinggi menyerukan peperangan,
Paman Vova (Presiden Putin), kami bersamamu!”
Karena menimbulkan pro dan kontra, suatu kali Kuvychko pernah ditantang dalam sebuah acara televisi. Ia ditanya apakah menurutnya etis untuk menampilkan anak-anak yang menyatakan kesiapan mereka terlibat dalam “peperangan” dan apakah anak-anaknya sendiri merasakan hal yang sama. Meski begitu, lagu tersebut ternyata telah ditonton hampir satu juta kali di YouTube.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda