Skandal adalah istilah yang sering ditujukan kepada penerjun satu ini. Boikova terus melanjutkan pertunjukannya di musim dingin. Pada Desember 2015, ia melompat dari atap elevator (berketinggian 45 meter) di kota Voronezh (523 kilometer sebelah selatan Moskow) menggunakan topi bulu dan sepatu bot sambil melambaikan botol vodka dan alat musik balalaika.
Viktor KupinskyBagi seorang penyelam bebas, seperti Aleksey Molchanov, sudah bukan pertama kalinya ia diajukan pertanyaan apakah ia memiliki insang untuk menggantikan fungsi paru-paru di tubuhnya. Jika memang tidak ada, apa yang dilakukan atlet ini benar-benar tidak masuk akal: Aleksey berhasil menyelam hingga kedalaman 128 meter dengan mengenakan sirip tunggal dan tanpa menggunakan peralatan selam yang membawanya pada rekor dunia.
Alexey Molchanov. Sumber: Vladimir Surkov
Selam bebas adalah olahraga yang sangat berbahaya. Paru-paru atlet akan memompa empat kali lebih kuat yang dapat berakibat pada pendarahan dalam. Banyak kasus yang pernah terjadi yang mengakibatkan sejumlah atlet kehilangan kesadarannya. Namun, jika para penyelam bebas pada masa lalu — para pemburu lalu dan pencari mutiara — pergi bertualang di bawah laut tanpa pelatihan khusus, para atlet olahraga pemacu adrenalin modern harus berhati-hati dalam memikirkan setiap langkahnya.
Rahasia sukses Aleksey adalah menguasai teknik ‘deconcentration of attention’ untuk menghemat oksigen. “Anda harus mencapai satu keadaan yang mirip seperti ketika Anda melakukan meditasi untuk dapat memiliki kontrol penuh di bawah air. Ini bagus bagi mereka yang memiliki metabolisme yang rendah, dan akan membantu Anda untuk rileks dan mengurangi tingkat stress,” kata Aleksey dalam sebuah wawancara dengan sports.ru. Hanya dalam mode hemat dayalah yang memungkinkan Anda untuk bertahan di bawah air lebih lama. Rekor dunia menahan nafas saat ini adalah selama 11 menit 35 detik.
Oleg Sherstyachenko (24), adalah salah satu orang yang dianggap telah melewati batas kewajaran. Belajar dari pengalamannya selama 10 tahun, Oleg telah mencuri perhatian banyak orang di Instagram dan YouTube dengan melakukan salto mengerikan di tepi gedung-gedung pencakar langit. Ia bahkan pernah melakukan salto di atas jurang dengan melakukan pull-up menggunakan satu tangan, sementara tangan lainnya mengambil foto selfie ke arah langit. Para penonton bahkan bergidik ngeri hanya dengan menyaksikan videonya.
Pada usia 14 tahun, Oleg sudah menekuni parkour yang terinspirasi oleh film “Yamakasi: Samurai yang Baru”. Baginya, kini trik-trik tersebut ia jadikan sebagai profesi dan bisnis. Sherstyanenko pernah menyelenggarakan acara Bankai Organization, yang di situ ia beraksi solo dan melakukan aksi ketangkasan.
“Oleg adalah sosok yang benar-benar unik. Ia adalah satu dari sedikit orang yang tetap tenang meski berada di ketinggian,” kata seorang sutradara acara Rusia Ivan Korchenkin dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Komsomolskaya Pravda.
Setidaknya, jika Anda sedikit tertarik pada olahraga ekstrem maka Anda tidak akan asing dengan nama Valery Rozov. Rozov (51) adalah seorang pendaki sekaligus penerjun payung legendaris asal Rusia yang kerap melakukan aksinya di pegunungan ekstrim. Ia adalah pemegang rekor ketinggian lompat BASE. Pada 2013, Valery melompat dari ketinggian 7.220 meter dari Pegunungan Changzhou di Himalaya.
Sumber:Thomas Senf/ Red Bull Content Pool
Status legendaris tersebut ternyata tak hanya memberinya sejumlah rekor, umur panjang dalam berolahraga, tapi ia juga tak kenal lelah dalam mencari petualangan baru. Setelah menaklukkan puncak tertinggi di dunia, Rozov beralih ke udara. Yang paling mengesankan adalah ketika ia melompat dari gunung berapi Afrika Kilimanjaro pada 2015 dan dari pegunungan Antartika Ulvetanna pada 2010.
Rozov menggambarkan dirinya sendiri dengan citra seperti pahlawan super. Pada 2009, ia mengenakan kostum bersayap (wingsuit) dan melompat ke mulut gunung berapi Mutnovsky di Kamchatka, Rusia. Ia mendarat di corong selebar dua ratus meter yang terletak di antara zona kawah aktif.
Skandal adalah istilah yang sering ditujukan kepada penerjun satu ini. Pada musim panas 2015, ia mengejutkan para penonton di bandara kota Gryazi (500 kilometer sebelah selatan Moskow) dengan melakukan lompatan parasut dalam keadaan telanjang bulat. Dengan cara ini, Boikova berharap dapat menarik perhatian publik pada olahraga ekstrem terjun payung yang tidak mendapatkan cukup dana dari negara.
Boikova terus melanjutkan pertunjukannya di musim dingin. Pada Desember 2015, ia melompat dari atap elevator (berketinggian 45 meter) di kota Voronezh (523 kilometer sebelah selatan Moskow) menggunakan topi bulu dan sepatu bot sambil melambaikan botol vodka dan alat musik balalaika. Lalu, pada 23 Februari, dalam rangka menyambut peringatan hari Pembela Tanah Air, gadis ini melakukan lompatan dari balon udara dengan mengenakan seragam prajurit Perang Dunia II.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda